img Jerat Janda Terhormat  /  Bab 4 Mulut Pedas Ipar | 14.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mulut Pedas Ipar

Jumlah Kata:1179    |    Dirilis Pada: 22/05/2023

up mengurusnya berikan pada kami. Sok-sokan mau menjaga anak nyatanya tidak becus. TIDAK becus!! Jadi emak tak ada gunanya,”

n dosa makanya jadi tidak jelas,” sam

k saja tidak bisa apalagi suami. Pantas ayah tidak pernah setuju k

os adalah masalah kecil baginya namun, saat ini bukan waktu yang tepat. Makam Hanan m

pernah ramah padanya. Hanya si bungsu yang sedikit ramah mun

iran Serena. Sayangnya, usia beliau tidak panjang satu tahun yang lalu meng

nak satu. Keluarga Hanan terang-terangan memperlihatkan sikap tidak s

ruk yang dilontarkan keluarganya tentang sang istri tidak pernah

keluarga itu terutama ayah Hanan memperlihatkan ketidak sukaannya. Lihat

sentak Zae kesal ingin meraih Qianzy dari pangkuan Serena, te

ua gadis itu asing baginya. Mereka jarang sek

antara Serena serta anaknya dari adik-adiknya. Dari pa

ngusir mereka dari rumah orang tua mereka. Dengan dalih takut diambil alih oleh Seren

emersatu bangsa. Pada kenyataannya sama saja kelua

angan menyalahkan kakak terus. Kakak juga nggak mau anaknya sakit tapi mau gimana lagi yang namanya mau sakit ya b

yang manja, pantas abang cepat meninggal karena capek jadi pe

ng suhu tubuhnya kembali naik. Berusaha menulik

dirinya angkat suara. Lebih baik diam untuk

ng baik. Sekarang apa tujuan kalian datang kalau hanya untuk memaki dan menyudutkan kakak mending pulang aja. Aku dan keluarga yang akan repot kalau kakak masuk rumah sak

a yang terpenting unek-unek tersalurkan. Kapan

ia itu wanita pembawa sial, lihat setahun nikah ibu meninggal dan sekarang abang kami yang mati karena dia. Coba abang tidak menikah sama dia mungkin saat

an hati wanita manapun yang mendengarnya. Padahal dia juga wanit

ila pulang aja. Qianzy mau istirahat badan semakin panas,” ucap Se

ot tajam pada wanita yang baru beberap

tiban sial,” sambung Zea mengambil sesuatu dalam tas selempang yang masih terpasang

menatap nanar benda segi empat itu. Dari be

rkedip tu mata,” ejek gadi

membayar biaya tahlilan abang. Ingat itu untuk tahli

nci adik kedua Hanan kembali bersuara. Lantang men

hlilan di rumah sana saja,” tolak Serena bergera

t sang ipar telah menikah. Namun, Serena pengecualian

punya anak. Mereka mungkin lupa atau sudah bisa mema

a,” pungkas Zea menarik sang adik untuk perg

pamitan. Terlalu jauh rasanya untuk mohon pamit menyapa saja

r ada orang meninggal.” Inggit meraih

penuh selidik setelah mer

zy yang terlelap di ranjang. Ranjang yang dulu selalu h

ang kakak harus menjadi ipar mereka sampai tua,

esuatu yang membuat Indira kesal harus bersiap mend

kan Inggit. Yah, paling tidak selepas masa iddah tidak ada lagi hubungan dengan keluarga

n aku kembalikan pa

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY