img The Duke's Daughter  /  Bab 8 Nivea dan Duke Eduardo | 15.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Nivea dan Duke Eduardo

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

begitu percaya diri mengatakan hal semacam itu di hadapan kita semua?”. Lelaki bertubuh tinggi tegap

cob? Sedari tadi ku lihat ka

uri dan masih saja mondar-mandir denga

iku terluka. Tapi aku, tak boleh melihat hal ini dari satu sisi. Aku harus melihatnya

mpak tak bisa menahan diri. Dia sungguh tak bisa ber

Edmund mengatakan

ak mereka sama-sama mengikuti l

aat itu Edmund men

atunya anak perempuan yang mengikuti

r jalurnya. Duke Eduardo juga pernah mengatakan padaku, masa-masa disaat anak

Nivea karena... Ya, dia gadis ya

dak sejak dulu Edm

sangat suli

nar-benar suda

ekat

tentu saja ti

raja untuk memikat gadis itu? Cih, bagai

uga putra

hanku dalam mendidiknya sebagai seorang lelaki?”, beli

angan berbeda d

apa N

siapa dirinya? Dia hanya putri dari seorang duke. Dan dia berani memperm

alam dada kakak laki-lakinya. Sebelum pergi tidur, sempat-sempa

kung atas unek-unek yang menyesakkan da

ita lihat saja nanti, apa ya

anakan sesu

ahunya,“Entahlah! Untuk saat

ainya meski dia t

sejak dulu

emang cukup sulit dimiliki. Dia juga telah me

pendamping yang cocok untukmu. Aku sudah muak dengan gadismu itu.”, den

*

ang hadir dalam undangan itu tapi kau... tetap saja mempermalukan aku dan Ibumu. Aku m

iliki anak se

”, duchess Elvira men

tidak ikut bi

itu langsung merapatkan bibirnya

aku melakukan apa, Ayah? Agar

edua tangan di atas meja kerjanya. Beliau menunduk sesaat

ke kamarmu!”, ucapnya datar

r-benar memohon maaf kepadamu dan kau Ibu. Beginilah

melukai perasaan banyak orang? Bah

membuka mulut ketika Nivea telah menut

lebihan

u membelan

an aku yang membelanya, kepada sia

anakmu yang melak

h, berpikir sekian detik un

nak gadismu adalah seorang gadis ya

ahu dia telah mempermalukan pangeran Edmund di hadapan kita semua. Tapi seandainya saja tadi, pangeran tidak membahas soal lamaran. Pasti Nivea, juga tidak akan b

ami dirinya dibandingkan dengan aku. Terkadang ak

tuhan itu ampuh memberinya sedikit ketenangan. “Beristirahatlah suamiku! Kau bisa sakit kepala kalau

nya. Padahal, Seri sudah memanggilnya beberapa kali untuk keluar dari kamar mandi. Ta

ya Nivea telah terlihat keluar dari dalam sana, dia pun berge

a, Seri pun telah k

teh lagi, nona.”, seraya meletakkan n

kah kau bilang kita masih pun

rarti sendok-sendok itu di

stirahatlah! Aku juga akan segera t

a. Selama

erusaha melupakan semua kejadian di meja makan istana har

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY