h, namun lebih banyak menata berkas di ru
atu persatu
utuh tanda tangan. Ki
la, Mbak Rahmi juga tahu penyamaranku ini. Dia yang
toko pojokan yang
mudian bergegas merapi
sih, saya k
ta tolong Pak Salim
di rumah. Itu saya buatkan soto daging kesukaannya. Kalau kamu pergi da
cari alasan untuk bisa ke
nak kalau menyuruh Pak Salim membeli pembalut wanita," jawabku cepat s
yang menyambutku setelah masuk ke mobi
ini. Mataku terpejam, pelan, sandaran kursi diturunkan. Kebiasaan Mbak R
ak Rahmi tersenyum memandangku dan berucap. " Capek? Pulang
nya!" teriakku sambil meregangkan b
Mbak Rahmi mencatat semua yang aku sampaikan di setiap laporan mereka. Setelah
u datangi. Beberapa aku tunjuk manager yang ber
iri yang datang. Tolong diingatkan!" ucapku men
sahabatku dulu di kampus, Mahardika namanya. Banyak kenangan indah
rasioal sehari-hari," ucap Mbak Rahmi seraya meletakkan dua
dari divisi produksi dan manager keuangan. Setelah cu
yang akan mengatur sesuai proposal yang diajukan ini. Di setiap pembayaran suplayer, d
cek. Keduanya terlihat sama, namun be
rkait. Sedangkan, BG tidak bisa diuangkan cash, tetapi dengan pemindaha
aliran dana pada laporan bank--rek
kemudian menyeruput
ti menatapku dan membuj
masuk salon dan spa," ucapnya sambil
ku mengambil cermin
perlengkapan yang aku butuhkan. Mulai dari sepatu, baju, make-
dua minggu lagi saya pulang. Tolong jaga ruma
lis dan ponsel bekas yang bisa untuk online. Cukup untuk sekadar menuangkan cerita yang sudah
, ya," ucapku, kemudia
gera berpaling, dan keluar dari mobil. Terlalu lama
elataran toko. Aku menatapnya
ut
menendang orang ini. Namun urung, saat kaca helm full face terbuka.
u
h membuka helm, ada kilata
masuk mobil
ay
usah sekali kalau mempunyai peran ga
nya alamat. Saya cuma kasih ta
m sudah ada laki-laki yang menunggu, baga
, Den
dengan menunjuk te
tanggung jawabku! Saya tidak mau
ng menumbuhkan geleyar indah di hati ini. Ter
p
*