ri pagi sampai malam, dan melakukan kegiatanya yang lain. Tapi semua itu berubah menjadi kekhawatiran saat dia m

dia beli. Helaan napas terdengar dari Pricilla yang sedang berada di depan kamar mandi, ke

tentu kamu hamil," ucap Pri

an mau tanggung jawab apa nggak ya?"

t dia melangkah masuk kedalam kamar mandi, matanya menatap sebuah alat tes kehamilan ditangannya. Beberap

nda Pricilla akan keluar dari sana. Sampai

tunya bersumber dari wani

ak

ricilla membuka pintu kamar dengan kasar, ter

unakan. Cairan bening sudah menumpuk dalam pelupuk matanya, semburat kesedihan dan penyesalan menyeli

ang nggak mungkin?" Monica semakin panik, meng

lek

berantakan dengan mata sembab dan hidung yang meme

ta sama bibi.

ap sang bibi. Karena tidak berdaya, Pricilla tidak sengaja menjatuhkan alat yang

anita dan juga merasakan kesedihan Pricilla. Apalagi Monica tau jika ayah Pricilla sangat keras mendidik Pr

mu kan? Kamu nggak mungkin melakukan hal itu kan? J

yang sudah mewanti-wanti dari awal, agar Pricilla menjaga mahkotanya sebelum menikah. Namun Pricilla mengingkar

ah tersulut emosi. Tentu saja dia tidak

a. "Iya tante! Itu punya aku, aku hamil! Aku sudah mengingkari janjiku pada a

angnya sudah terjerumus sedalam itu. Monica merasa gagal menjadi seorang ta

ng bertanggung jawa

an, t

bos

a akan tanggung jawab kok kalo Pricilla hamil." Pricilla menghapus a

u percay

ricilla lakukan sekarang adalah bertemu dengan Rian, meminta pertanggungjawaban atas ap

kemana P

gung jawab," jawab Pricilla tersenyum tipis

a melanjutkan perkataannya, Pricilla sudah

*

mplek rumahnya. Menunggu kedatangan sang kekasih, karena Pricilla

ati keindahan bunga berjejer cantik didepannya, pikiranny

nggung jawab?" tanya Pri

sudah lama? Maaf

rang yang dia tunggu datang. Pria berjas abu-abu itu duduk disebel

wanita itu bisa dibilang berantakan. Dia memutar tubuh Pricilla agar

da masalah? Biasany

ua kata itu yang bis

a menggeleng kuat. "Nggak mungkin Pricilla, kamu

la merutuki kebodohannya sendiri. "Aku nggak bohong, Rian. Aku hamil!" pekiknya dengan mata

menangis melainkan emosinya kembali tersulut, dia menggeram marah meremas benda ditanga

ah, memalingkan wajahnya menahan emosi.

jam seperti itu dengan mudah. Pricilla semakin menangis dibuatnya, menarik lengan

l yang rendah seperti itu, Rian," sarkas P

la menaikkan volume bicara saat berhadapan dengannya. Dia mengh

Pricilla! Kamu itu uda

angat menyakitkan bagi Pricilla, seolah ribuan belati menusuk secara bersamaan. Rian orang yang sangat dia

u tau, Pricilla. Gugurkan bayi itu atau kita selesai disini

nggung jawab. Lalu apa ini? Kamu sebenarnya cinta nggak sih sam

belum selesai, papa dan mama pasti marah besar kalau tau semua ini. Aku nggak si