cul di pintu rumah mereka. Wanita itu terlihat gelisah dan
ng? Apa yang terjadi?" t
am sejak ia kembali dari rumah Anita, anak
yang ketinggalan?"
. Sebagai gantinya, dia berbohong, "Maafkan aku, Bu. Aku lupa mengambil b
tanya Farida sambil menengok ke depan rumahnya, mencari Rudi, suami Anit
bu. Ibu kan tahu dia sa
u kesini
Anita dengan gugup. Ia takut jika ibunya curiga. Karen
engan anak gadisnya itu. Akan tetapi, dia berusaha berpikir positif kepada anak
agas yang masih duduk di ruang tengah. Dia tidak ingin bertemu mata dengan Su
ga telah mengalami penderitaan serupa, meskipun mungkin dalam konteks yang berbeda. Namun, Suc
ana yang tegang di ruang tengah. Farida, Bagas, dan Suc
u?" Tanya Suci dalam hati. "Tidak, tidak tidak. Aku tidak boleh berburuk sangka. Lagian k
nnya dari yayasan perlindungan perempuan dan anak. Dia tahu bahwa harapan untuk bebas d
an anak muncul di pintu mereka, membawa harapan bagi Suci. Kehadirannya menandai awal dari perubah
wanita cantik yang sudah
merasa girang. Akhirnya, teman l
a Suci sembari berlari ke arah wanita be
hkan pertolongan," ucap Tantri. "Oh ya, perkenalkan nama saya Tantr
benar-benar melaporkanku? Berani sekali wanita jalang itu. Seharusnya aku sudah melenyap
hadirannya, Tantri pun hanya tersenyum. Kemudian ia men
erlindungan perempuan d
li, Ibu," j
anyaan lagi. "Ada apa dengan Anita sebenarnya? ApaBu? Saya datang kemari b
s untu
mpingi klien saya yang kebetula
ke rumah ini," ucap Farida dengan geram. Farida yang awalnya peduli saat ia mengira bahwa Anita l
cil itu tentu tak luput dari perhatian Tantri. Tantri yang sangat berpengal
gar saya bisa menjelaskan d
embawa-bawa nama yayasan perlindungan perempuan dan anak. Kami tidak me
ikasi semua ini? Apa perlu saya perjelas. Dengan mata telanjan
pur dengan masalah rumah tangga saya. Atur saja rumah tangganmu sendiri," ucap Ba
h tangga anda. Saya hanya ingin melindun
a ini?" bentak Bagas sambil menunjuk ke a
ya. Apa lagi menuduh anak saya yang enggak-enggak. Mbak lihat seragam anak saya ini warnanya apa. Anak
idikan, sama seperti anak ibu. Saya juga tidak
ya. Tunjukka
mbol 'Putar' untuk menampilkan video yang telah disimpannya. Semua mata tertuju pad
h mengejutkan adalah ketika video itu memperlihatkan sejumlah momen saat Anita, adik perempuan Bagas dan Farida, berada di dalam rumah ketika peny
erbuat, Suci?" k
hu diri. Wanita brengsek. Ternyata ka
mereka dengan mat
erkata, "jangan takut lagi,
eka hanya bisa menahan amarah
irimkan video bagaimana Suaminya menyiksanya dengan mem