rgegas kembali pulang ke rumahnya. Tapi naasnya, di tengah perjala

rutuk dia

ak peluh bercucuran. Siang itu cuaca nampak panas sekali. Dia

otornya sekitar 5 menit. Akhirnya mata Novi terbelalak ta

kut antri dengan menepikan sepeda motornya. Terasa b

_

" teriak seorang wanita yang

ngannya ke arah pedagang asong

penasaran dengan sosok wanita yang dia lihat, karena dia berpikir pernah melihat s

tempo hari berada di kafe deng

elaki paruh baya dan terlihat mesra. Novi pun seakan d

nya atau hanya lelaki simpanan wanita it

_

N.

N.

Novi. Dan beberapa orang terdengar

!" teriak salah seorang wani

at dia pun kembali mendorong sepeda mo

g berada di mobil. Tapi keberadaan wanita tersebu

_

di

s memikirkan wanita yang t

baju yang terlihat seksi. Wanita tersebut pun terlihat begi

tidak baik karena dia kenal dengan

NG

ini menanyakan keberadaannya sedang dimana. Sepertinya

Arini karena ingin cepat

iapa?"} Novi seakan ingin cepat-cepat memberikan kabar kepada sahabatn

dengan siapa?"} tan

n tengah bersama Bagas, suami dari Arini. Novi juga mengatakan wanita tersebut sepe

uk minta duitnya, dan jangan-jangan kalung kamu itu, minta di ju

yang di ucapkan oleh sahabatnya itu. Arini pu

_

pun

n matanya. Dia teringat dengan apa y

suami. Karena setelah dia transfer uang terhadap suaminya dari hasil

k menghubungi sang suami. Ta

ET

ET

ponsel Arini dan nampak di layar

at mengangkat sambun

a disana terlihat lampu remang-remang dan suara musik yang kera

E

an melihat pertunjukan tersebut yang m

lah lihat dengan apa yang dilihatnya kini. T

dan disana terdengar alunan musik yang begit

_

T.

T.

a musik yang terdengar riuh tak terdengar

san dia lihat. Dalam hatinya berpikir, apakah yang baru

Mas Bagas sedang berada di

uami. Tapi ponselnya kini tidak aktif. Ar

ia terlihat emosi, kecewa, ma

ia kaitkan dengan peristiwa yang barusan d

menghamburkan uang dengan wanita

_

eorang yang penurut. Seakan tidak bisa bertindak a

edua orang tuanya. Kesedihan dan kegundahan hatinya, cukup dia pe

anya menjadi pikiran dengan

sedang memikirkan kesehatan Bapak dan usahanya. Jadi aku tidak mau cerita masalah ini k

_

kan h

g sana, sang suami Bagas menerima telepon dengan lembut dan

a di sebuah pub, dengan beberapa t

n besar untuk menyenangkan dirinya dengan cara meminu

na, Pah!?"} penuh curiga A

elepon Arini. Ternyata dia malah memijit sambungan video call dan dia tidak menyadarinya. Na

ulang tahun teman

entak Arini t

seakan menahan amara

ng terdengar keras. Bagas tidak menyangka ji

ambu