pa hari di luar kota. Arini tetap tersenyum wala
embali masalah dirinya dengan wanita lain, dan juga s
ini bersama sang suami dan Arini tidak mau
NG
NG
at di notifikasi. Mira memberikan sebuah pesan d
am ini kita pergi!"
atin Arini te
mandi. Arini pun dengan cepat menyimpa
pakaian sang suami ketika mau berangka
ilannya dan dia tidak mau di pandang
agas terlihat serius ketika berbicara sambil memasukkan ponselnya ke d
u Mira!" bati
a dia ingin sekali berbicara kepada suaminya.
__
pun
di dinding. Sekarang tepat pukul 11 ma
beberapa kali meneleponnya. Arini pun menaruh
keadaan dirinya sendiri yang lemah dan t
suamiku!" ucap Arini sambil menatap sa
dur sebentar karena dia pun sangat lelah seharian
kan uang bulanan dari suaminya. Tapi dia pun ada
n banyak. Tapi hari tadi Novi sedang ada acara b
_
mpak diluar suasana begitu sepi kare
ri
ntu beberapa kali. Aura terbangun dari
a menggoyangkan tubuh
buka, kemudian dia pun sedikit
riakan dari arah luar. Arini pun dengan cepat kel
_
kl
s tengah berdiri di depan pintu dengan mata yang merah
pintunya."
hh.
ulut Bagas keluar bau alkohol dan sepertinya A
ntak Bagas karena dia menutup
_
kkkk
kan minum alkohol. Arini hanya meringis t
ucap Bagas sambil men
iri tegak dan mendudukkan di kursi sofa.
nggil nama Mira da
u bawa uan
Awas, y
ati Arini terbakar emosi dan kesal. Arini pun nampak bang
as menarik t
u disini," ucap Bagas
_
yang sedang ngoceh tidak karuan. Sepertinya sang anak ketakutan dan
ma," ucap
tangisannya itu, agar jangan sampai kelua
_
dan sekarang tepat pukul 4 pagi. Dia mas
rini mau beranjak bangkit dari tempat duduknya
enahan emosinya. Yang dapat di lakukan oleh
Bagas tertawa terkekeh tapi dengan mata yan
Arini...!!"
ku disini,"
Bagas memanggil sang istri de
s! Kamu mabuk!" b
_
embereskan baju lalu dia masukkan beberapa helai baju ke dalam tas. Niat
esan kepada Novi, sang sahabat ba
menenangkan diri untuk sementara waktu. Pergi
_
ini
Arini pun dengan cepat membawa tasnya yang berisi beberapa baju
ebenarnya dia tidak ingin pergi kembali datang ke rumah kedua orang tuan
nggir Aura. Novi menatap wajah Arini penuh iba. Kemudian
k Novi kep
_
NG
. Bahwa dia baru saja mengalami kecelakaan kecil. Sepeda m
an mengurungkan niatnya untuk p
penuh tanya kepada Arini karena
esan tersebut, Novi pun nampak membuang napas kasar. Novi berpikir dalam
Ibumu!? Sudahlah, dia juga tidak peduli sama kamu ngap
dalah suamiku," lirih Arini se
? Itu karma! Lelaki yang su
t ke arah Novi seakan tidak terima dengan a
ambu