umah. Dia akan pergi keluar kota untuk urusan kerja. Terlih
satu menu. Tapi harus ada beberapa m
eh Arini karena dia pikir waktu begitu mepet dan jika dia mengamb
nak. Tatkala melihat sang anak menangis pun hany
t dengan tatapan tajam sang
terlihat lega karena dia merasa tidak terburu-bur
_
k tubuh sang anak dan tersenyum le
ang anak melirik ke arah sang Papa, seperti dihinggapi rasa takut da
indir Bagas yang terlihat menampakkan rasa sayan
anya seakan mau menerkam dirinya. Tapi setelah ad
_
p Bagas sambil berjalan ke arah sang anak yang namp
asa takut oleh sang Papa. Tapi Arini mencoba menepis semuanya dan dia berpikir
menggendong sang anak dengan di i
dengannya. Karena kalau dia menyela omongan sang suami, pa
_
ela-sela sedang makan. Dan pandangan Bagas melirik
ah Arini pakai. Karena sebelumnya Bagas sudah membicarakan hal itu seminggu yang lalu kepada Arini, bahwa
tin Arini seakan tidak rela jika kalung tersebut di jual oleh
ara halus agar kalung itu dijual Arini, dan setela
dengan bersikukuh untuk menjual kalung Arini, sedangkan Arini seakan ti
_
gnya untung dijual. Bukannya bulan lalu dia bilang mi
epada Bagas perihal uang bonus tersebut de
onus dari kantor," lirih Arini dengan tatap
jadi dapat bonus
a Indra teman dari Bagas yang suka ke rumah, dia waktu itu bilan
mpak tidak melanjutkan ucapann
ercaya Indra!"
ke rumah Bagas. Dia usianya masih muda sekitar 27 tahun dan b
n Bagas, Aura sang anak lebih dekat den
_
era transfer ke rekening aku. Jangan takut gak akan di ganti pas
akang Bagas. Dia hanya bisa menatap pun
cemberut, mungkin takut jika sang istri
berucap lagi kepada sang istri untuk menjual kal
aikan tangannya dan tersenyum tipis
_
ri
atkala Arini membalikkan tubuhnya untuk masuk ke
ov
karena kedatangan sahabatnya itu ti
t mobilnya keluar," Novi nampak memelu
pun duduk di depan teras rumah. Novi terlihat m
h sahabat Mamanya itu. Beda dengan perlakuan Bagas
_
---!" nampak Novi menatap lekat kedua bola maya
dari Novi yang hendak di sampaikan. Bahwa Bag
seakan tidak ingin mendengarnya dari
u ambilkan minum." Arini pun denga
belum siap untuk mendengar pengakuan dari mulut
_
ck!
ampak terperangah dengan bunyi suara tersebut. Dia pun nampak
ovi berjalan ke arah dapur. Sementara
sudah pecah dan disana yang sudah terisi kopi panas
ba gelas terjatuh dan pecah
m," Arini pun kembali mengambil ge
tin Arini terasa was-was jika Novi spontan berceri
ambu