jengkel. "Nona nangis karena fisik tuan Brian yang cacat, iya? Itu gak usah dipikirin. Nona cuma jadi istri tu

tetap terisak-isak pedih

ona bakal hidup bagaikan ratu selagi Nona jadi seorang penurut. Nona mau apa? uang banyak? Mob

aja diam, membuat Ism

jawab ucapan orang yang usianya lebih tua

pun menghentika

a menyeka air matanya lalu kemudian memberanik

lah satu alasan kenapa Athena merasa menderita atas kenyataan bahwa dirinya

hena itu dengan teganya memb

alanya? Masih sedih karena harus men

tu, s-saya cuma masih s

iling, supaya Nona sadar kalo harusnya Nona bersyukur karena dipil

isampul hijau pada Athena. Itu adalah kontrak

r." Suara Athena

urkan oleh Ismail, dan segera membubuhkan tanda tangannya d

*

us nganterin sarapan ke kamar tuan Brian dan harus sarapan berdua dalam rangka saling men

rdua sama tuan Brian, kalo aku saja be

eraian Nona sedang diajukan ke pengadilan. Jadi, Nona Athena gak perlu risau. N

hena sudah kehilangan perasaan lega-nya saat ia dijual ke rumah ini. Sete

rti," sahut

h. Sebentar lagi waktu makan siang, jadi Nona harus kelihatan

tanya yang menyorot kosong ke arah jendela kamar yang masih t

amit pada Athena lalu melenggang pergi dari ka

*

ntuk mimpi di siang bolong, kini bisa Athena

pannya lalu mengangkat wajahnya, lalu me

Athena dengan suara serak. Kentar

agyu premium. Apa Nona pikir itu daging bab

k. Saya cuma baru pertama kali bisa

angan lalu seolah baru saja berkomunikasi lewat pikiran, Ismail ti

Surti untuk sering membuat menu dari bah

ap Ismail dengan senang. "Beneran

ona. Aku ini bukan siapa-siapa. Tuan Brian

n pas di saku, lalu menuliskan sesuatu di sana. Hanya kalimat 'Terima kas

apan terima kasih itu dengan gerakan

mengulas senyum tipis lalu kemudian ia pun pamit

ngan menggunakan garpu, lalu memadukannya ke dalam mulutnya. Ia terlihat kesusahan mengunyah dengan rahang yang

ersinggung denga

sedih pas denger aku dijual?" gumam Athe

u oleh Surti itu dengan tatapan nanar, lalu

annya mend

h makan apa di rumah? Apa bahkan mereka gak makan

ikan pun tidak seberapa dibandingkan dengan perjuangan mereka yang harus rela, ketika telinga mereka jadi setenga

ibu saja, tidak cukup untuk bayar k

ar dari lamunannya, ketika secar

niku makan hanya

emosi marah, ketika dibaca, membuat Athena bergegas menulis perminta

aja kepala saya pusing,

tidak memakan makanannya, Athena pun segera menyuapkan sepotong daging s