Udah di pikirin matang-matang belum?" Pertanyaan itu muncul dan d
ang lain, eh tetap si Antari itu yang dia mau. Gedek emang, Buk. Tapi mau g
ta lagi. Kenapa malah nggak suka Buk Des? Ada yang salah? Dia
buruk dari man
umah tangga itu mendekati Desi hanya untuk menden
is. Kalau dia nggak kerja, mau makan apa? Ngarapin anak saya aja dong? Iya kalau kelakuannya enak di lihat. Lah kenyataan, liat aja sendiri. Antari itu u
elumnya untuk menguping pembicaraan itu, hanya saja, enta kebetulan atau apa, Antari su
ancur. Dia merasa rendah dan sangat diremehkan hanya karen
rap kalau dia bisa mendapatkan pekerjaan barulah membahas tentang pernikahan. Ta
Antari pun membulatkan tekad untuk membatalkan pernikahan ini. Walau sosok yang dicinta akan kece
na awal kita, Antari. Lagian, apa yang salah? Kita kayaknya baik-baik aj
ggak bisa diandalkan. Aku lulusan S1 tapi terus aja bergantung sama orang tua. Jad
g tua, tapi kenapa malah nolak lamarannya Aryo? Kamu emang nggak mikir jauh ya, Tari. Kamu mau buat kam
Antari nggak lanjut
janjian kita kemarin?" timpa Desi. Terasa lapa
tari bingung. Seingatnya dia ti
a sama ib
nya mendadak mengukir raut tak suka dominan se
ah dia kasih nggak akan diganggu gugat lagi dan kamu punya hak penuh atas itu. Dan sebaliknya, kalau justru kamu yang minta p
Buk, kenapa ada perjanjian kayak
buk! Benar ya apa kata orang-orang, punya anak lulusan s1, tapi bisanya cuma bikin melarat. Ibuk capek tahu udah biayain kuliah kamu
a kata yang paling sakit dari sebuah kalimat sesal dari sang ibu. Apa yang bisa Antari la
ang dia punya saja untuk mencetak lamaran kerja, mungkin sudah ada seribu eksemplar dengan masing-masing ber
nar mencintainya. Ternyata tidak lain hanyalah memanfaatkannya. Dan itu baru saja Ant
s materai yang sah. Apalagi yang bisa dilakukan Antari selain membayar uang denda tersebut? Kian menderita dirinya,
tentang ini, Yo?" S
i. Kamu harus bayar ke aku sebesar 173 juta. Aku udah kasih diskon be
*
k akan mau bersih sendiri
inya melamun. "Eh." Antari cengengesan sendiri. "Duh, ke
ahuti, "Halah, tinggal beberapa lagi, kan? Udah tenang aja, bentar lagi kamu
k banget woi. Udah kerja lembur gini aja pun tetap aja ngg
utang kamu udah lunas, kamu harus ubah resolusi hidup! Uang harus lebih unggul di atas segala
mangat di dalam sana. "Kamu benar, Gan. Uang adal