img Ambil Nafasku Pergi  /  Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan | 0.07%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ambil Nafasku Pergi

Ambil Nafasku Pergi

Penulis: ANIKA NAYAK
img img img

Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan

Jumlah Kata:1793    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

ah menandatanganinya. Tolong kau se

k menyerahkan surat cerai yang akan mengakhiri pernikah

kit berteriak, "Dewi!" Dengan rasa tak percaya atas apa yang telah dibacanya, ia pun bertanya, "Apa kamu menyadari betapa bodoh isinya? Aku dapat memahami tentang keinginanm

h meninggal dunia, dan ia sama sekali tidak pernah mengenal siapa ibunya. Berdasarkan pertimbangan Panji

perlakukannya seakan ia adalah putrinya, jadi ia berniat menceritakan semua rencananya ke

ang sudah terjadi? Apakah seseorang telah mengganggumu di kampu

ah tahu, aku tidak suka belajar. Jadi, aku pikir akan lebih baik jika aku tida

yang terlintas di kepalanya yang terdengar masuk akal dan dapat mencegah Panji berpikir terlal

iah, karena beberapa pemikiran melintas di benaknya. 'Besok adalah ulang t

nikahan yang hampa ini menghalangi penca

uma. Semua pernikahan ini diatur oleh ayahku. Bagaimana b

skan, maka aku akan ..." Panji memberi jeda, menunggu jika Dewi akan mengatakan sesuatu. "Aku akan menyerahkan surat

ghela napas lega dan mengakhirinya den

. Aku yakin kalian berdua adalah pasangan yang sempurna, jadi, aku berharap kamu dapat memikirkan segala sesuatunya dengan hati-hati dan bersedia me

mpurna? Pria itu bahkan tak muncul di hari pernikahannya! Pria itu beralasan dirinya sedang menghadiri jamuan makan ma

an mata kepalaku sendiri. Jadi, dari sisi mana Panji dapat menyimpulkan bahwa kami adalah pasangan yang

cara. Ia hendak mengatakan, "Aku telah mengambil keputusan," namun alih-alih mengatakannya, ia akhi

rai itu. Namun, ia harus menelan kekecewaannya menghadapi fakta bahwa Dewi tidak meneleponnya untuk mengubah keputusannya. Perlahan, ia mengeluarkan pons

suara yang dingin. Panji memperhatikan ada se

nji pun menjawab, "Seb

hami dengan baik kata-kata yang baru saja didengarnya. Sa

dai saja Panji tidak menghubungi dan mengatakannya saat ini, aku mungkin ta

g kerjaku. Aku akan kembali ke Kota Yoya dalam

ji menjawab dan mengakhi

ebuah bar dengan pencahayaan yang remang-remang,

ya, karena memang bar ini cukup populer

ja yang dipenuhi dengan bir, anggur, s

esta ulang tahun seseorang. Yang merayakannya adal

i sedikit acara di mana ia memilih untuk mengenakan pakaian yang feminin, daripada pakaian kemeja dan jeans yang ia biasa kenakan. Beberapa teman wa

minum dan ngobrol satu sama lain. Di salah satu sudut ruangan itu

buah lagu dengan salah satu lengannya merangkul seorang teman prianya. "Aku t

nyak wanita yang hadir di situ menu

me yang tidak akan merusak gendang telinga siapa pun di ruang

ceria, penuh percaya diri, dan menari

pria dan wanita di dalam ruangan itu memandangny

inta pesta, ia terkenal dan popul

"Kita bermain Benar atau Berani!" Senyum licik mengembang di bib

g menyebalkan!" Jaya, generasi kedua keluarga kaya, yang sebelumnya mendapatkan kritik dari Kirani atas nyanyiannya, kali ini berkomentar ter

itu jadi lebih seru!" ucap Kirani menatap Jaya dengan tatapan menantang. Kirani meny

a. Mereka sebenarnya sudah biasa dengan permainan itu; di mana hukuman yang diterima bagi yang memilih "Berani" umumnya adalah menyanyika

terlalu banyak minum sampanye dan anggur. Pada putaran pertama, Kirani telah mengatur semuanya, ia

pertama kali mereka temui di sana. Jika ia menolak untuk melakukannya, ada alternatif hukuman lain baginya. Di

siapa yang akan menjadi korban pertama dalam permainan ini. Jaya mendengus jijik mendengar perkataan

al, semua orang menoleh dan melihat Dewi

elirik tangan peserta lainnya yang semuanya membentuk simbol bat

ng harus ia lakukan, Dewi merasa ingin menangis. Ia sudah mabuk

menarik napas dalam-dalam, sebelum kemud

ng telah dijelaskan Kirani sebel

ang pria yang sedang berdiri dengan mengenakan keme

gelap, dengan alis yang tebal, hidung yang mancung dan bibir yang seksi, wajahnya sangat men

ngin, sehingga Dewi langsung meng

isik dari jauh. Dewi berdiri membeku, bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Benaknya dipen

a menarik napas dalam-dalam untuk mengumpulkan lebih ban

rtinya aku pernah bertemu dengannya sebelumnya. Lupa

piri pria itu, ia kemudian tersenyum dengan manis dan berj

ih tenang untuk menelepon, ketika ber

a merasa terganggu ketika kemu

erlihat sangat tak asing baginya? Matanya... ' pikir Kusu

a, wanita itu menanamkan ciuman lembu

img

Konten

Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami Bab 3 Profesor Keras Kepala Bab 4 Olga Malik Bab 5 Rencana Besar Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi Bab 8 Aku Akan Kembali Bab 9 Tiga Pilihan Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu
Bab 12 Seluruh Dunia Tahu
Bab 13 Rektor yang Baik Hati
Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!
Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni
Bab 16 Anggur
Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu
Bab 18 Lutut
Bab 19 Ke New York
Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan
Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi
Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya
Bab 23 Pindah Rumah
Bab 24 Diantar Ke Universitas
Bab 25 Bukan Seorang Pria
Bab 26 Kakak
Bab 27 Markas Besar Grup Hadi
Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya
Bab 29 Hangus
Bab 30 Kado untuk Kusuma
Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku
Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini
Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu
Bab 34 Sebuah Pertarungan
Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya
Bab 36 Jiwa Pemberontak
Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen
Bab 38 Sayangku
Bab 39 Hukuman
Bab 40 Di Kuburan
Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah
Bab 42 Dia Sangat Tampan
Bab 43 Aku adalah Suamimu
Bab 44 Kelas Menari
Bab 45 Kelas Bahasa Inggris
Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris
Bab 47 Kamu Menang
Bab 48 Kembali Dari Singapura
Bab 49 Sakit Kepala
Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap
Bab 51 Tidak Tahu Malu
Bab 52 Pencium yang Baik
Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku
Bab 54 Sebuah Konfik
Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar
Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf
Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang
Bab 58 Seorang Pria Yang Picik
Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria
Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!
Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP
Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun
Bab 63 Lepaskan Sepatumu
Bab 64 Aku Sudah Menikah
Bab 65 Tertangkap Basah
Bab 66 Tenangkan Suamimu
Bab 67 Di Bioskop
Bab 68 Hati yang Patah
Bab 69 Datang Untuknya
Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini
Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel
Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi
Bab 73 Menikahi Galila
Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun
Bab 75 Ini Istriku
Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan
Bab 77 Pertengkaran
Bab 78 Hadiah
Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian
Bab 80 Tiga Syarat
Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki
Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya
Bab 83 Tamparan
Bab 84 Maafkan Aku
Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah
Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri
Bab 87 Terluka
Bab 88 Jatuh Cinta
Bab 89 Rayuan
Bab 90 Di Rumah Sakit
Bab 91 Hati-hati
Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu
Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan
Bab 94 Ayo Pulang
Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli
Bab 96 Beraninya Kamu
Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri
Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf
Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu
Bab 100 Istriku yang Keras Kepala
img
  /  15
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY