img Stay With Me (Gaza dan Clara)  /  Bab 6 Chapter 6 | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Chapter 6

Jumlah Kata:2103    |    Dirilis Pada: 08/01/2025

a

lara sedikit menyeret tangan Clara. Namun, terdengar

gara-gara Gaza!" Gaza melihat akti

. Dia sudah bisa memukul Gaza deng

Clara seperti membungkamnya dengan rengekan yang lain lagi. Gaza s

Clara melewati Gaza begitu saja. Tidak memedulikan Gaza yang meminta maaf padanya. Julia-mama Clara l

enarik tangan Clara. Meminta penje

nya Gaza dengan mencengkera

. Gue teriak bi

a itu. Tanpa memedulikan Gaza yang k

ya dan memejamkan mata. Beberapa saat kemudian terdengar suara pon

Toni mengabarkan ada pekerjaan untuknya. Dia diminta untuk dat

*

n berwarna hitam dan juga kemeja berwarna merah marun.

mamanya entah ke mana. Gaza tidak peduli lagi dengan itu semua

n ini bukan bidang Gaza, tetapi laki-laki itu harus me

irim ke perusahaan ditolak. Terbukti selama satu bulan ini dia tid

nyurutkan niat Gaza untuk datang ke tempat tujuan, meskipun j

akan di restoran mewah, membelikannya baju baru, dan juga perhiasan. Gaza baru menyadari jika se

uan. Dia masuk ke sebuah restoran yang dimaksud de

ji yang sedang bertugas di depan. Dia menanyakan se

asisten manejer yang telah menunggu Gaza. Wanita yang terlihat masih sangat muda tersebut memper

posisi yang direkomendasikan oleh Toni sudah d

up. Entah apa yang bisa mengam

baru, lenyap. Gaza terdiam. Hal itu membuat Shana bingung. Sebenarnya perempuan itu tidak tega mengatakan

nya Gaza tiba-tiba dan it

au melihat lulusan Bapak, nggak mung

a terima. Asal

h cleaning

pakah hidup seke

*

n untuk menemui Toni. Sepanjang jalan, laki-laki itu tidak henti-hentinya membayangkan masa kese

tau diskotik, tetapi dia lebih suka bermain bilyard, footsal, atau bermain game. Biasanya dia akan bertaruh dengan teman-temannya. Dia juga menghabiskan uangnya untuk mentraktir t

ibunya. Nyonya Julia sangat berbeda dengan Tuan Renaldi Wijaya Kusuma, jika Tuan Renaldi sanga

padanya? Bagaimana jika ibu Clara membujuknya untuk tinggal dan dia dijodohkan dengan lak

depan pintu masuk tersebut. Tidak lupa dia menelepon Toni untuk segera menemuin

ghubunginya. Laki-laki bertubuh keka

Toni bertanya dengan

a? Kaca

sud k

mpati, Ton. Yang ada cleaning ser

iri yang rekomendasiin! Ben

juga nggak tau apa-apa. Tiba-tiba manejernya hubu

ada nepotism

asa tidak enak dengan Gaza, sedangkan Gaza memikirkan hari ke depannya bekerja seba

n kerja di

a meninggalkan Gaza sendiri. Seandainya dia menemani Gaza sampa

n menginjaknya. Toni hanya menganguk dan melihat bayangan temannya itu meninggalkanny

*

duduk di sofa. Mata Gaza mengitari sekitar. Terasa sepi. Dirinya sudah terbiasa dengan keh

arah jika pintu ini terbuka. Gaza menghampiri ranjangnya, setelah itu dia berbaring di atasnya. Te

saku celananya. Kemudian dia

? Ini sud

Pesannya tidak juga bercentang biru. Tapi, laki-laki itu terus menunggu dala

ponsel Gaza berbunyi. Kemudi

ma. Nggak balik l

*

hirnya, hal yang dia takutkan terjadi juga. Clara pergi meninggalk

ara. Meskipun terpaksa tinggal bersamanya, Clara tidak pernah menuntut sesuatu yang menyulitkan. Hanya a

sa tanggung jawab, tetapi lebih dari itu. Rasa bergetar saat berdekatan dengan Clara, rasa suka ketika

aku nggak di sana," gumam Gaza.

-sayup suara azan Magrib menggema. Laki-laki itu sege

*

menonton televisi bersama Clara, meskipun gadis itu hanya sibuk den

i tempat ini. "Gila Clara, bisa-bisanya dia buat a

hanya ada Clara. Oleh karena suntuk, akhirnya dia masuk ke kamar dan m

malam ini. Gaza melihat langit-langit kamarny

a sayu dan tidak lama kemudian Gaza terti

*

ra ketukan pintu. Dia melihat jam di ponselnya. "Jam sebe

elah membukanya senyum terkembang di bibirnya. Bidad

nggu. Ayah mau kembalikan Clara,

akang laki-laki itu maju ke depan

Clara yang berjalan sangat kesulitan karena di kedua tanga

ke lantai. "Puas, kan, lo!" Kemudian di

ihat kantong plastik yang dibawa Clara tergeletak di lantai, saat dia akan memu

ra sedang berkacak pinggang dengan mata melo

au nggak! Lo juga ngerokok di ka

ara semakin dibuat

empersilakan Clara untuk segera tidur. Kemudian Clara mengusirnya keluar setelah gadis itu berada di atas ran

asih di sini!

stri bentar,

ka bantal menda

*

duduk di sofa dan menyantap sarapannya. Setelah selesai, dia beranjak menuju pintu kamar. Gaza ragu untuk membangunkan Clara. Namun, saat

uat Gaza gemas. Seandainya sehelai rambutnya dapat dia pegang, pasti lelaki itu sangat bahagia. Akan tetapi, itu hanyalah mimpi. Pasal-

n di kulkas. Meskipun bekerja sebagai cleaning servis, di

gi. Kemudian gadis itu beranjak menuju dapur. Dibukanya tudung saji. Ada r

pertinya kamu sangat suka sandwich. Banyak banget roti

itu. Namun, senyum terkembang di bibirnya. Entah karena

i yang dibuat Gaza sangat cocok dengan lidah Clara. Gadis itu

pesan masuk, setelah di

ayang? Jangan lu

eh akhir-akhir ini. Dia terlalu protektif dengan

hari ini. Tunggu

nggi. Gadis itu menekan layar ponselnya dengan s

usah sok

kamu, Sayang

membanting handphone-nya dan pergi ke kamar. Sepertinya pesan Gaza me

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY