a
rumah sendirian. Aturan Gaza yang melarangnya untuk keluar dia abaikan kare
kan satu pun baju di dalam sana. Kemudian dia keluar menuju kamar mand
h mencuci baju sekali pun, sedangkan Gaza tidak memiliki mesin cuci di ruma
o nggak punya. Elo juga nggak kasih duit untuk laund
tidak menemukan sabun cuci di rumah kecil itu. Dia bingung, kemudia
ng. Lo emang pelit, Za. Gajian cuma kasih duit pas-pasa
njutnya. Cucian kotor yang menggunung di atas lantai kamar mandi itu hanya
putih dan berwarna. Setelah itu dia tuang sabun cuci dan air. Gadis itu hanya mengucek
rumah ini, dia selalu berlangganan binatu di tempat tetangganya. Dia juga akan mendapatkan voucher satu kilo cucian, gratis satu kilo karena dia adalah langganan tetap. Gaza ju
ali yang dia lilit dari tiang satu ke tiang yang lain. Rumahnya sekarang
o, Za! Lo harus bayar semua ini. Man
menikmati acara, tetapi mulutnya tidak berhenti menyumpahi Gaza. Sampai
*
n jemuran baju. Tidak hanya baju Clara, tetapi juga bajunya. Kemudian d
ukannya menyambut kedatangan Gaza, tetapi dia teru
gue! Semua mer
lupa bawa cucian ke laundr
entik itu terlihat kemerahan dan mengelupas kulitnya. Segera Gaza k
embuat Clara geram. Dia terus memaki
ster dan obat merah dari kantong tersebut. Gaza meraih tangan Clara. Meskipun pada
engelupas kulitnya. Kemudian memplester jari tersebut. Gadis itu hanya diam sa
t cucian tadi siang, ingin rasanya gadis itu memukul Gaza. Di
tirahat. Kemudian dia ke dapur untuk membuat m
a apa-apa
kasih untuk makan satu bu
terima gaji. Entar aku pinjam Ton
aku mau kelua
menggambarkan rasa di dalam hatinya saat ini. Bagaikan permata yang dia rawat dengan bai
keras jika dirinya akan tetap pergi. Dia juga mengatakan a
, sedangkan kamu sudah menikah!" Gaza berbicara dengan urat otot y
a! Setelah kasus ini terpecahkan, kita selesai!" Clara ti
kan, apa yang akan kamu lakukan?" Suara
seperti itu. Apa ini yang diharapakan Gaza. Mereka terjeb
mereka akan terjebak selamanya. Dia harus mencari cara lagi supaya terpisah dengan
politik. Tahun depan dia akan mencalonkan lagi, atau dia akan mencalonkan sebagai presiden, atau menteri, atau yang lain. Apalagi citr
a tidak akan peduli, tetapi Gaza apakah dia akan peduli? Tidak mungkin. Saat ini dia sangat muak dengan
kemudian, terdengar ketukan pintu kamar dan suara Gaza yang meminta maaf pada dirinya. Clara tidak memedulikan Gaza
dia membunyikan klakson supaya Clara keluar. Laki-laki it
a terpejam dengan menyandarkan tubuhnya. Clara tidak tahu apa ya
pikirkan lagi, Ra. Kamu perempuan bersuami. Apa kata or
ya. Dia tetap melangkah pergi tan
*
is itu meremas tali tasnya dan berjalan perlahan
mengetahui dirinya jalan bersama Kevin, padahal dia sudah menikah. Anggapan gadis murahan dan tukang mesum akan selalu melekat padanya, padahal saat ini, di
jendela mobil itu. Kevin membukanya. Lelaki
ak jadi pergi. Gaza
ta, lelaki itu menutup kembali jendela mobilnya dan
at menikmati makan malamnya di restoran dan juga gratisan. Dia mera
a yang masih duduk bersandar di sofa dengan memejamkan matany
ia tersenyum tanpa membuka matanya. Segera di
*
berisi makanan. Mereka berdua berencana untuk menikmati makan malam di
atang dengan Shana. Lelaki itu menyikut tangan temannya. Dia meminta penjelasan akan kedatang
idang di sana, sesuai pesanan Gaza. Dia ingat Clara pernah meminta unt
a, Clara mendengar ada Toni di luar. Tapi, dia enggan untuk meninggalkan ka
tu mempunyai teman yang setia seperti Toni. Temanny
tulus. Apalagi ayahnya yang seorang anggota dewan. Sudah p
kenakan saat akan pergi tadi. Dress selutut yang bawahnya lebar berwarna hijau muda. Dia membuka pintu kamar. Saat mel
karpet tersebut, sedangkan di atas meja telah tersaji berbagai masakan korea dan itu memb
k banget ini," kata Clara samb
Clara," jawab Toni dan i
ernah dia perlihatkan di rumah, malam ini bibir itu selalu tersenyum. Gaza b
taan maafku sama
ki itu mengedipkan matanya. Shana mengerti. Dia tidak harus membahas pekerjaan Gaz
ana?" Clara penasaran karena pe
pasrah jika semua terbongar d
di kantor banyak banget!" Kemudian Shana tertawa dan meminta m
ilm laga yang Toni pinjam tadi. Semua laki-laki menik
m lain, ya, Ton
u, Beb,"
pandangannya dari film yang adega
seperti film action. Dia tidak mengetahui dengan pasti genre film tersebut karena tulisannya menggunakan huruf
ut dimulai, tidak terjadi apapun. Film Jepang dengan adegan romantis. Clara menikmati alur film tersebut meskipun dia harus me
degan demi adegan menyeramkan mereka lewati dengan teriakan
dia terjebak dengan aturan yang dia buat. Gadis itu terlihat sang
mudian membimbing kepala Clara untuk disandarkan di bahunya. Clara menur
nonton lagi," kata Gaza
is itu tersenyum. Sekali lagi Gaza san
*
inggalkan Clara dan Gaza sendiri. Setelah berberes, kedu
amun, tidak dengan Clara, gadis itu membayangkan adegan menyeramkan di
kamar. Memohon pada G
ur di mana?" ta
aza. Apa ini hanya sandiwaranya belaka. Clara tidak pedul
ah di dalam, Gaza bingung. Di manakah dia harus tidur? Tidak mungkin di lantai. P
dur di m
akin jengah. Sementara Gaza masih ti
enuju kasur. Kemudian du
gan telanjang
di seperti ini, besok dia akan menyuruh T
Gaza tidak percaya dengan apa yang dia dengar. D
membelakanginya. "Lo enak, Za. Dikelilingi orang yang saya
isi hatinya. Saat dia akan menimpali
khirnya mereka tertidur dengan saling memunggungi. Namun, tidak lama kemudian Clara berbali