a
un, beberapa kali gadis itu menekan nomor sang ayah. Hanya suara operator
dah terlelap. Gadis itu semakin galau. Gaza sakit. Dia butuh obat. Sementara dirinya tidak me
an keadaan Gaza. Kemudian dia bangkit. Membuka pintu kamar yang sedikit terbuka.
Wajah gaza sangat pucat. Tangannya gusah kerja aja, Za. Biar aku pulang. Ka
dirinya, karenanya Gaza susah, dan karenanya Gaza sakit. Kemudian Clara keluar ka
Gaza sakit," Gumam gadis itu. Mama Clara sangat benci dengan Gaza. Dia sangat tidak setuju dengan hubung
dan membiarkan pintu kamar terbuka supaya di
aza memanggilnya. Clara segera
apa,
aku, ya. J
ng Gaza sambil mengelus kepala suaminya itu, sedangkan
*
i sampingnya dengan tangan yang melingkar di perutnya. Perlahan Clara menying
nasnya tidak kunjung mereda. Kemudian Clara turun d
minta tolong
layar ponselnya. Pukul tujuh. Ayahnya mungkin
berdering, pes
da
uang untuk men
. Biar ayah yang
berikan semalam, memfoto, dan mengirimkannya pada sang ay
itu segera menghambur ke kamar dan melihat kead
anya yan
mau muntah." Gaza memegang peru
amu memang harus
di rumah aja, Ra
sedang memperdebatkan pergi ke rumah sakit, pintu rumah diketuk.
. "Maaf, Non. Saya mau antar obat Den G
ra melihat-lihat mobil
kantor. Dia harus
tidak menjenguknya me
aruh baya itu melihat sekali lagi nonanya itu. Dia sangat kasian. Nona y
Gaza setelah istriny
ong plastik yang dia bawa. Kantong yang kecil berisi
t Gaza sekilas dan beralih pada amplop berwarna putih tersebut. Kemudian Clara membukanya. D
makan enak hari ini." Clara mem
seharusnya
o makan bubur dulu. Ini enak, Za. Ngg
akan pernah melupakan makanan yang pert
a .
mm .
uap
*
dan hari ini dia sudah membaik. Lel
rja har
kerja kita mak
uh, Za. Istirahat d
? Takut
mbuatnya tersipu malu. Gaza tidak peduli. Rona merah di pipi gadis itu semakin mem
za mengikutinya. Dia memandang istrinya dalam dan b
gaza membuat Clara terdiam. Kemu
o harapkan d
istriku, s
lah itu terdiam."Ka
pat. Tapi, Gaza hanya tidak ingin Cla
kan aku lakukan apa
uat. Rasanya percuma dia mengelak. Gaza akan mengejarnya ke
ita hidup bersama, lo susah!
nolaknya. Bahkan, menyuruhnya untuk melepaskan. Apakah isi hati Clara han
ncintainya ataupun tidak mencintainya. Gaza memasrahkan semua pada
ta belum saling mengenal. G
a! Kamu juga sudah tau siapa
sebenarnya. Dia juga belum tahu apa yang sebenarnya ada di dalam h
Aku akan bawa kakak-kakak
eka harus menginap di mana. Rumah Gaza seperti ini. Clara juga yakin jika kakak-kakak Gaza belum pernah mengunjunginya, a
u lakukan segalanya. Asa
-benar mencintainya dan itu nyata. Clara tidak tahu apakah dia harus bahagia atau susah. Clara tidak pernah tahu apakah dia juga mencintai Gaza
di kemarau panjang. Clara takut, jika dirinya mengecewakan Gaza. Tidak ada yang bisa dibanggakan dalam dirinya. Itu yang sela
ya. Namun, cinta itu sulit sekali tumbuh dalam diri Clara. Dia juga berusaha untuk mencari tahu
*
an begitu saja. Dia duduk termenung di kursi pengunjung sambil memegang
ahanya selama ini kurang maksimal. Gaza mengira, jika kebaikan C
ara begitu perhatian dengannya. Tap
Gaza dari keluarga yang tidak baik, apakah itu yang ada di
an Gaza harus segera memberitahukan yang terjadi dengan keluargnya. Ini semua demi Clara meskipu
*
Clara menyambut wanita yang dia sayangi itu dengan sangat gembira
yonya Julia men
rja,
nggak kerja kamu makan apa? Lagian jadi
an mamanya. "Gaza kerja le
gitu. Kerja itu ke
keras, sedangkan dirinya hanya berdiam saja di rumah. Mencuci baju hanya sekali selama ini. Gaza membawa semua cucian
u, Sayang. Mama mau a
i Ayah
hari. Jadi, Mama bisa
adalah dia tidak ingin bersenang-senang,
au ke ma
u ke rumah teman. Abis itu kita
an ajakan mamanya. Gadis itu seger
*
melihat interior rumah-rumah di kawasan ini. Clara berkeinginan mempunyai ru
atin gadis itu. Clara tersenyum sendiri
rumah tipe minimalis berlantai tiga. Rumah tersebut
erlalu luas. Namun, saat gadis itu menginjakkan kaki ke dalam rumah. Interior rumah ini sang
para anggota dewan, semua berbarang mewah. Clara pernah mengikuti arisan mamany
isnis jual beli perhiasan. Wanita tersebut adalah pembisnis yang hebat. Clara sering b
wah dan mahal. Seketika Clara tidak percaya diri dengan penampilannya. Kaos lengan panjang dipadu celana jins dan dia hanya mengenakan snaker. Sangat jauh dari kata ana
Apa kabar?" s
emu." Wanita yang bernama Marta itu meli
Siapa
adahal dia sekarang sudah tidak kuliah lagi. Clara baru ingat jika kuasa ayahnya dapat membungkam media akan kasusnya di kampus.
pus juga, kan, sama Clara. Dia se
pi dia tidak mendapatkan gambaran orang tersebut. Sampai dia mendengar s
in. Apa
n itu di rumahnya. Terakhir saat bertemu dengan Clara, dia sangat kecewa karena
vin menyapa keduanya. Kemudian mama
nal, kan, kalia
." Clara sangat tidak enak dengan Kevin ternyata te
, Ra. Buku terus yang lo pantengin."
mit untuk pergi ke salah satu mall. Di sa
mengedipkan matanya pada mama Clara. Gadis itu yakin jika i
ngah. Dia tidak terlalu mengenal Kevin. Jadi, dia hanya menjawab asal. Untuk membungkam sang mama, Clara
*
tu restoran di dalam mall tersebut. Mamanya sedang tawar menawar dengan beberapa pembeli. Sang
kai juga sama artis Hollywood. Di bu
s di depannya. Dia sangat tidak tertarik dengan
dapat melepas penat yang melandanya. Saat dia melintas di salah satu toko pakaian laki-l
adis itu masuk ke dalam toko dan memilih baju yang pas untuk suaminya itu. Setelah mendapat
u menghampiri stan tersebut untuk membeli minuman. Saat sang penjual membuatkan m
Clara mengenal siapa orang tersebut. Setelah membayar minuman
za .