alui tirai kamar hotel, menghangatkan ruangan dengan lembut. I
m ta
ofa, dan ia sempat menyelimutinya-hanya untuk ditangkap oleh ta
ik ke arah s
engerut. D
ru saja selesai mandi. Kemeja putihnya tergantung longgar di tubuhnya, beberapa kancing atas
mentar Diran, berjalan menuju meja
idur," jawab
rlahan. Almira memperhatikan pria itu dari kejauhan. Ada sesuatu tentang Diran yang selalu terasa begitu berja
an di wajahnya. Itu membuatnya bertanya-tanya, seperti apa pria ini
am delapan," suara Dira
enganggu
apa yang harus d
sikap seolah-olah kita pasangan
lis, lalu tersenyum kec
tapi senyum itu membuat ja
i pertemuan bisnis Diran. Almira duduk di sampingnya, tangannya bertum
alah aksesori yang harus tampil sempurna di sisi Diran. Tapi entah ke
gedung restoran mewah. D
?" ta
sedikit, memasang senyum y
ira. Tanpa ragu, ia menerima uluran tangan itu, merasakan g
engar di sudut ruangan, beberapa orang bahkan menatap dengan ekspresi penuh rasa ingin tah
ir
hampiri mereka. Ia tersenyum lebar sebelum me
lagi, Diran. Dan i
guk. "Ya, ini Almira. Almira, ini Adrian Har
urkan tangan. "Senang berte
sebelum tersenyum lebar. "Kau sangat cant
enyum, sementara Diran
mendengarkan percakapan yang tidak terlalu ia pahami. Namun, ia tetap menjaga si
angannya dan menatapnya dengan lembut-sebu
, suaranya terdengar
a dengan sempurna. Ia me
Diran, kau pasti tidak memberi cuku
akan memastikan dia beristir
as. Kata-kata itu
e mobil. Begitu pintu tertutup, Almira lang
tanganku terus-menerus," ka
hnya. "Aku tahu. Tap
arkan kepalanya ke jendel
h, bukan hanya secara fisik, tapi juga emosional. Berpura-pura menj
tel, Almira langsung melepas sep
emperlihatkan otot dadanya yang kencang. Almira buru-
n santai, berjalan ke arah minib
membiarkan air hangat membasahi tubuhnya. Saat
anya kontrak. Mereka seharu
mulai merasa terbebani
t basah. Diran sudah berbaring di sofa, matanya terpe
mut dan berbaring. Namun, sebelum ia bisa m
terlal
, menatapnya.
angsung ke arahnya. "Jangan membiar
itu-sebuah peringatan, seka
menelan
uh cinta padamu?" tanya
enutup matanya kembali, seolah t
heningan itu sudah c
u, ia menyad
anya menghindari cinta
itu membuat hatinya terasa