img Poison, I'll Kill My Husband  /  Bab 4 Kau Milikku | 25.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kau Milikku

Jumlah Kata:1581    |    Dirilis Pada: 18/03/2025

wajahnya tampak lebih segar dari sebelumnya. Ia melihat Aaron tengah menyajikan makan

berjalan ke arah meja da

" Aaron menarik

n masih menggantung di lehernya. Dari luar, ia terlihat seperti suami yang sempurna, pria yang mungkin diidamkan banyak wanita. Namun, tidak peduli seberapa hanga

orkan piring ke arahnya. "Aku

ncoba tersenyum. "Te

ja makan. Alice menyuapkan potongan daging

nmu selalu yang terbaik

dengar pujian istrinya. "Ak

e. Wanita itu menatap minumannya s

Kau selalu melakukan banyak hal untukku, sem

ya dan meremasnya lembut. "Melihatmu di sini, bersamak

mpercayai Aaron, ingin menerima kebaikannya tanpa curiga. Tapi

elayanimu. Sementara aku hanya fokus pada pekerjaanku s

duli itu. Aku hanya ingin kau ada di sisiku. Lagipula, aku senang melihatmu

ya. "Baiklah, aku harus bersyukur memiliki kau sebagai suamiku,

g sedetik pun, mengingat bahwa

ana pekerjaanmu? Kau bilang ada rapat dadaka

nsel. Itu rapat tim redaksi, membahas berita kriminal yang harus kami selidiki sendiri. Tapi itu

n yang sebenarnya-bahwa ia bertemu dengan Pha

elakukannya suatu saat nanti. Siapa yang

l. "Kau hanya meng

suasana malam yang damai, meski hati

denganmu?" tanya

i ini menarik. Aku mencoba Raclette dan Iva. Ka

Alice terdengar bersemangat.

, mengangguk. "

hari ini. Baginya, Alice tidak perlu tahu. Sama seperti Al

gelak tawa dan percakapan ringan, ada sesuatu yang tersembunyi di

mbunyi di hati Alice, menunggu

stafel, sementara Aaron merapikan peralatan dapur. Suasana apartemen terasa hangat, lampu-lampu redup membe

manya yang tergulung, tangannya cekatan membersihkan piring. Ada sesuatu yang menenangkan melihatnya seperti itu.

aku sedang mencuci piring. Kau tak bisa melakukan ini padaku

ecupnya dengan lembut. "Kau tak perlu melakukan itu, sayang. Kita bi

ang melakukannya. Lagipula, ini hanya piring, bukan sesuatu yang berat." Jawabnya, lagipula itu akan mem

egitu, biar aku saja yang melakukannya," gu

n semuanya. Sekarang giliranmu untuk istirahat. P

punya banyak waktu," gumamnya, lalu mengecup lembut

n tawa. "Kalau kau terus mengganggu sepe

lah, baiklah... Aku akan d

gnya, masih memeluknya, memperhatikannya dengan tatapan lembut. Beberapa saa

rang bayi?" tanyanya denga

a? Itu bukan sesuatu yang pernah terpikirkan sebelumnya. Bagaimana mungkin ia bisa membayangkan

ya. "Rumah ini sepi. Aku ingin mendengar suara tangis bayi, melihat bagaimana

g pembunuh? Monster? Mana mungkin aku mencipt

yang tepat. "Aku masih ingin menjadi jurnal

tahu bagaimana harus

penuh pengertian. "Tak apa-apa, sayang. Kita masi

alam nada suara Aaron yang membuatnya merasa ama

ke Aaron. Mereka hanya berjarak beberapa senti, cukup

sudah menger

gkat tangan untuk menyentuh pipi Al

untuk apa pun. Alice menahan napas, dadanya naik turun perlahan, merasakan sesuatu yang ane

tubuhnya dan mengecup bibirnya

alam. Bibir Aaron bergerak dengan penuh perasaan, menyalurkan semua cinta dan gairah yang selama ini

ya berdebar, bukan karena nafsu, tapi karena perasaan yang begitu besar untuk w

ut, tapi karena sesuatu yang lain-sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Meskipun ini bukan pertama kalinya mereka melakukan ini, namun bagi Alice sa

ut Alice ke belakang telinganya. "Aku mencintai

kan sesuatu. Namun, yang keluar dari bibirnya hany

menuju tempat tidur mereka dan menjatuhkan tubuh Alice di sana. Tangannya mengusap l

lembut, penuh perasaan, seakan dirinya adalah sesuatu yang begitu berharga dan rapuh di tangannya. Matanya menatap dalam ke

n yang kembali mendarat di bibirnya, kali ini

n. Ia seharusnya membenci pria ini. Seharusnya. Tapi malam ini, kebenciannya t

tu yang harus dijaga dan dicintai tanpa syarat. "Jangan berpikir tentang apa pun malam ini," bisiknya la

ma, ia merasa sedikit lebih nyaman berada di sisi pria yang seharusnya ia benci. Dan mungkin, hanya untuk malam ini, ia ingin me

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY