img Hasrat Liar Istri Salihah  /  Bab 5 Bagian | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Bagian

Jumlah Kata:1161    |    Dirilis Pada: 15/04/2025

cil yang berlarian ke sana kemari. Bukan arisan, bukan pula pengajian. Cum

erbagai jenis masakan dari bahan yang sama-terong balad

nku lebih berpotensi jadi bahan guyonan daripada peserta diskusi r

in yang ini. Terongnya lemb

berderai dari

d

gkrong di belakang rumah sambil menyeruput kopi hitam yang kubuat sendiri. Dari kejauhan,

bangku panjang dekat pohon kamboja yang daunnya mulai rontok. Ada semilir angi

h Naila ikut bergabung. Mungkin dia membawa olahan juga. Tertawanya khas, l

engah keramaian emak-emak yang biasanya

api penuh warna, sering membuatku berpikir: hidup itu lucu ya. Kadang kita mer

iam jadi topik hangat, entah karena anak,

pikiranku justru sibuk menerawang, mengenang tawa tadi pagi kemarin, elusan lembut Ustazah Naila p

gkah kecil menyusul derap yang lebih pelan. Aku menoleh, dan y

yang rodanya tinggal tiga, wajahnya sumringah s

seru Ustazah Naila sambil tersenyum, tangan kirinya mem

ng, ya. Di dalam rame, Idan pucing. Tante-tant

e pangkuanku. "Ya ampun, jagoan

ak seperti biasa. Wajahnya teduh, jilbab lilac yang dipakain

n kotak makanan. "Terong crispy. Satu buat Mas F

sendiri dan mengendus-endus isi

k punya Umi, ena

"Kamu nyobain ini waktu

ini seperti potret keluarga kecil yang utuh. Tapi hanya sekilas, karena kenyataannya berbeda. Di satu sisi, aku suami dari Tasya.

sak bukan dosa besar, melainkan kebaika

an cuma karena terongnya... tapi karena neme

alu menjawab dengan suar

lupa... bahwa di

Zidan tiba-tiba menarik-narik jilbab Us

diplester. Aku dan Zidan masih duduk di bangku panjang. Ustazah Naila bersandar r

," gumamku sambil menyeka

ah kayak jalan di gurun," katanya sambil menunjuk dua kotak mak

-mobilannya berbaris di depan kaki, lengkap d

basah, lalu membenarkan jilbab yang tertiup angin tipis.

apain aja, Bu Ustazah?" tanyaku, men

karena sekarang mereka tinggal jauh di luar kota, ya paling dud

ambahkan, "Jangan bilang-bil

besar. Insya Allah aman. Asal j

u lupa bahwa dia istri orang. Aku lupa juga bahwa di dalam rumah, Tasya,

ikut bergabun

aku dari war

ementara Ustazah Naila bu

ng? Panas gini?" t

ng pipa saluran air di dapurnya mampet. Dia minta tolong dicari

pura-pura s

i bisa bantu, nanti sore ya?" ujar Tas

di tangan. Jujur saja, aku sedikit curiga. Bukan karena niat baik Tasya,

tapi ada sedikit perubahan di sorot matanya. Entah perasaan saja,

ke Zidan yang sedang sibuk mengutak-a

ke sana," jawabku pelan.

ji, ya, biar dia gak nyari yang lain." Tasya bic

zah Naila menyambung. "Aku juga pernah ngalami

ngan buang kuah sayur ke wastafel. Tapi U

tebal, lantainya dingin, dan entah kenapa, setiap kali masuk ke sana, aku selalu merasa s

*

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY