/0/23454/coverbig.jpg?v=7cb3893f6973c7c6ccce9515122096ef)
KHUSUS DEWASA (21+) Masih perawan setelah lima tahun menikah. Mengapa?
KHUSUS DEWASA (21+) Masih perawan setelah lima tahun menikah. Mengapa?
Shakila masih tetap sebagai perawan suci, padahal sudah lima tahun menikah dengan suami yang dicintainya.
Ada apa gerangan?
Apakah Shakila terlalu kuat membentengi dirinya, sehingga suaminya pun sampai tidak mampu menjembol keperawanannya di malam pertama, atau karena adanya faktor lain.
Apakah Justin sebagai suaminya terlalu lemah? Tentu saja tidak. Justin bahkan teramat perkasa untuk ukuran seorang lelaki muda yang mapan.
Tentu saja itu akan menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang, tidak terkecuali dari keluarganya, terutama mertuanya.
Atau jangan-jangan ada pihak ketiga yang turut campur dalam pernikahan mereka?
Lantas bagaimana Shakila dan Justin bisa menjelaskan semua itu?
Inilah sebuah kisah yang akan membuatmu nyaman dalam membacanya, merenung dan mengambil keputusan bijak. Banyak hal yang terjadi akibat kesalahan pengambilan keputusan di masa lalu, berakibat fatal di masa kini. Bahkan jika keputusan itu bukan diambil oleh kita sendiri.
Bacalah dengan hati lapang, jangan tergesa-gesa dan yakinkan, kamu telah siap mental untuk menerima kenyataan jika kisah ini memang sangat berbeda dengan kisah-kisah yang lainnya.
Cerita ini tidak panjang, tapi kamu akan selalu mengenangnya, bahkan mungkin ingin berulang-ulang membacanya hingga TAMAT.
^*^
^*^
Nabila menggosok-gosokkan kedua tangan ketika dirasanya udara malam itu mulai mendingin. Lengan kemeja yang awalnya dia gulung tadi, sudah dia panjangkan kembali agar udara dingin malam itu tak masuk lebih dalam menembus kulitnya.
Mata coklatnya melirik arloji di tangan kiri. Pukul sepuluh malam. Itu berarti sudah hampir satu jam lamanya Nabila berdiri di depan kafe, menunggu seseorang datang. Tapi, sosok yang ditunggunya sejak tadi masih belum menampakkan diri.
Nabila menghela napas panjang, dia melakukannya bukan tanpa alasan. Dia rela menghabiskan waktu hampir satu jam lamanya hanya untuk menanti seorang pria yang berjanji akan menjemput dan pulang bersamanya.
"Nabila!"
Suara berat itu membuat si gadis menoleh. Dia agak menengadah dan mendapati sesosok lelaki yang sejak tadi ditunggunya keluar dari mobil dengan terburu-buru.
"Sorry, aku terlambat."
Lelaki itu tersenyum sedikit, menciptakan dua lesung pipi di wajahnya. Dia mengenakan setelan yang sederhana, tapi entah kenapa membuat aura ketampanannya makin terasa. Hanya kemeja dibalut jas hitam, celana kain dan rambut yang sedikit berantakan.
"Ayo kita pulang, hujannya semakin deras nanti," ajak pria itu yang langsung membuat senyuman Nabila merekah sempurna.
*^*
"Di kantor lagi sibuk, ya? Lama banget jemputnya."
Nabila bertanya di tengah keheningan yang menyelimuti. Pria di sebelahnya langsung mengangguk, fokus menyetir. Malam ini Bandung tengah diguyur hujan lebat, untung saja Nabila pulang tepat waktu.
Mendengar tanggapan singkat lelaki itu, Nabila mengangguk mengerti. "Tidak apa-apa, aku mengerti kok."
"Kalau begitu Mas akan sering ngajak kamu jalan."
"Aku harus kerja, Mas."
Pria itu terkekeh mendengar jawaban Nabila, sementara itu si gadis menatap ke luar kaca mobil. Hujan mulai turun semakin deras saja.
Sebenarnya Nabila ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan pria itu. Namun, obrolan mereka tidak berlanjut karena suara ponsel miliknya terdengar, bersaing dengan keramaian jalan raya di jam sepuluh malam.
Nabila mengecek ponselnya lalu beralih menatap pria di sampingnya. "Papaku telepon." Nabila memberitahu.
"Angkat saja dulu."
Nabila langsung menjawab telepon yang masuk. "Halo, Pah? Iya, aku lagi di perjalanan pulang. Tidak kok, langsung pulang, iya ... tidak apa-apa sih."
Justin Pratama, atau biasa dipanggil Justin hanya bisa mendengarkan sekilas percakapan antara ayah dan anak tersebut. Semoga saja Nabila tidak dimarahi karena malam-malam begini dia baru bisa mengangkat telepon ayahnya.
"Baik, Pah. Nanti aku langsung pulang."
Begitu pembicaraan mereka selesai, Justin langsung memburu dengan tanya seusai telepon pendek itu terselesaikan dalam waktu yang amat singkat.
"Apa kata papa tadi?"
"Cuma nanya sudah sampai mana. Papa suka wanti-wanti buat jangan pulang kemaleman. Padahal, ya, aku juga udah gede gitu loh? Dari mana rumusannya jam sepuluh malam tuh udah kemaleman?"
Justin terkekeh mendengar ucapan Nabila. "Namanya juga orang tua. Papa kayak gitu karena dia sayang kamu."
Nabila merasa apa yang Justin katakan memang benar adanya. Mereka lanjut bercerita. Namanya juga perempuan, pasti selalu ingin didengarkan, meski tak selalu menggunjingkan orang lain secara negatif, ya, tetap saja kalau ngobrol, lebih banyak membicarakan orang lain. Mau itu temannya yang baru didaulat sebagai asisten bos di tempat bekerja. Sampai perkara pemotongan gaji akibat teledor menulis pesanan.
Justin menanggapinya dengan senyum. Nabila adalah wanita mandiri yang selalu bersemangat dan rajin bekerja. Mungkin itulah salah satu alasannya enggan putus, sekalipun ada wanita lain yang tengah menunggu kepulangannya di rumah.
"Kamu udah makan? Sebelum pulang mau makan dulu, gak? Mampir ke restoran apa gitu biar kamu bisa istirahat nanti lanjut pulang?"
Justin menawari Nabila mampir ke salah satu restoran untuk makan malam. Tapi, Nabila dengan cepat menolak.
"Nggak dulu, deh. Ini udah malem, kan? Aku juga butuh istirahat karena besok ada mata kuliah yang tak bisa ditinggalkan."
"Ya udah, tapi kamu sudah makan?"
Nabila mengangguk, dia masih kenyang. Sekarang suasana di dalam mobil itu kembali hening. Entah kenapa, merasa ada secercah perasaan tidak enak yang menyusupi batinnya.
"Mas Justin, kapan mau ketemu papa? Aku pengen banget ngenalin Mas sama papaku."
Kalimat Nabila yang tiba-tiba membuat fokus Justin mendadak ambyar. Justin sempat menoleh sekilas pada gadis itu, tapi dia buru-buru menepis keterkejutannya. Ingat, dia sedang menyetir. Jangan sampai oleng!
Kalau dipikir-pikir, setahun hubungan mereka berjalan, Justin belum pernah bertemu dengan orang tua Nabila secara langsung. Gadis itu sering sekali mengajak Justin untuk bertemu.
Kadang pria itu hanya menjawab seadanya jika Nabila melontarkan pertanyaan itu, paling tidak Justin akan menjawab belum sempat karena masih banyak pekerjaan di kantor, tapi sekarang dia bingung harus menjawab apa. Terlalu sering dirinya menjawab nanti, sekarang pun Nabila sudah pasti bosan dengan jawaban itu.
Bukannya Justin tidak peduli pada Nabila, dia hanya bingung dengan posisinya sekarang, dia juga harus memikirkan segala kemungkinan. Tapi, setelah Justin pikir lagi, selama setahun belakangan ini, dia lebih sibuk dari tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak urusan di kantor yang mesti dibereskan, terutama karena Justin yang memegang perusahaan.
Hal itu yang membuatnya belum bisa memikirkan tentang kepastian. Dia hanya bisa meminta Nabila untuk menunggu.
"Tenang saja. Nanti akan kuatur waktu agar kami bisa bertemu."
Justin tersenyum pada gadis itu. Mungkin ada setitik rasa kecewa di hati Nabila karena jawaban Justin masih sama, tapi pria itu benar-benar akan mengusahakan supaya Nabila tidak lagi bertanya tentang hal itu.
*^*
Kisah lain yang teramat layak untuk dibaca KETAGIHAN MAMA TEMANKU. Kisah perjuangan anak muda masa kini yang terjebak dalam permainan seks orang-orang dewasa. Dia pun berusaha mati-matian membangun kembali kehidupan keluarga orang tuanya yang sudah hancur berantakan.
BACAAN KHSUSU DEWASA (21++) Namaku Pras. Umurku delapan belas. Dan aku suka wanita yang usianya dua kali lipat dariku. Mereka elegan, tenang, berpengalaman... dan jauh dari drama anak sekolah. Aku pikir ini hanya fase. Ternyata aku ketagihan. Tapi hidup nggak segampang fantasi. Ketika rasa suka berubah jadi candu, dan kenyataan tidak seindah khayalan, aku mulai bertanya-apa aku hanya mencari pelarian, atau... sesuatu yang selama ini tidak pernah aku dapatkan dari rumah? "Ketagihan STW" adalah cerita tentang nafsu, kehilangan, dan pertumbuhan-diceritakan dari sudut pandang remaja yang terlalu cepat dewasa.
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
KHUSUS DEWASA Aku tak pernah menyangka, sebuah jendela bisa menjadi gerbang menuju dunia yang sama sekali berbeda. Di balik kaca itu, aku menyaksikan sesuatu yang seharusnya tak kulihat-ritual liar, tarian menggoda, dan rahasia kelam yang tersembunyi di balik wajah-wajah yang kukenal setiap hari. Dela, gadis tomboy yang selama ini tampak biasa, berubah menjadi pusat pusaran gairah yang mengguncang dunia kecilku. Pak RW, sosok terhormat di kampung, menunjukkan sisi yang tak pernah kuduga. Dan Rifan, tetangga yang kukira polos, ikut terjebak dalam badai itu. Aku hanya penonton. Pengintip yang tak berani masuk, tapi tak sanggup berpaling. Setiap malam, bayangan itu terus menghantui, menyalakan hasrat aneh yang tak bisa kupadamkan. Inilah kisah tentang keingintahuan, keterkejutan, dan rahasia hasrat yang perlahan menyeretku semakin jauh. Sampai kapan aku bisa menahan diri?
CERITA DEWASA LUAR BIASA Janda Rasa Melon, bukan cerita biasa-biasa. Mungkin ada beberapa adegan yang sekilas ada kemiripan dengan yang lain, tapi saat kamu masuk lebih dalam, kamu akan tahu, ini benar-benar beda. Karena akan mengajakmu menyelam, bukan hanya menikmati. Di balik gejolak batin, ada pesan yang mendalam. Tentang cinta, keraguan, dan cara memahami pasangan-lebih dari sekadar fisik dan nafsu semata. 'Janda Rasa Melon' bukan cerita dewasa yang hanya dipenuhi 'Oh yes oh no' atau sekedar hiburan receh yang bisa dilewatkan begitu saja. Tapi ini cermin untuk siapapun yang sedang mencari atau sudah punya pasangan. Selamat membaca dan merenung di setiap bab-nya yang sarat makna.
PENUH KEJUTAN ENDING TAK TERDUGA. Khusus bagi mereka yang sudah pernah atau masih memiliki mertua atau menantu
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Bagi Aurora, Angkasa adalah takdirnya. Namun bagi Angkasa, Aurora adalah bencana. Semenjak perjodohannya dengan Aurora, gadis itu selalu menjadi bayangan yang mengikuti kemana pun ia pergi. Angkasa tidak menyukai statusnya yang menjadi tunangan Aurora. Dia ingin Aurora pergi sejauh mungkin dari kehidupannya. Angkasa juga menginginkan kebebasan. Hidup tenang, jatuh cinta, dan bahagia. "I will love you unconditionally" -Aurora "Then i will hate you officially" -Angkasa
KHUSUS DEWASA (21+) Masih perawan setelah lima tahun menikah. Mengapa?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
© 2018-now Bakisah
TOP