idur. Pikirannya terus dipenuh
tumu keluar dari
t diabaikan. Jika Adrian benar-benar bisa membebaskannya,
si lain, a
ingin, dan penuh rahasia. Tapi, ada sesuatu tentang Lucia
dia tiduri terasa terlalu besar, terlalu kosong. Lucian tidak tidur di s
rah tersembunyi. Dia tidak mengatakan apa pun setelah Adrian pergi, hanya menggenggam pergelangan
meremas
r-benar hanya a
g lebih dalam yang p
ngan keheninga
makan. Suasana di rumah ini begitu dingin, tidak seperti rumah pada umumnya. Tidak
lung hingga siku dan rompi hitam yang melekat di tubuhnya membuatnya terlihat begitu
nyanya sambil menuang
enggelen
opinya dengan tenang sebelum akhirnya berbicara, "Te
t. "Kenapa? Kau takut dia akan m
"Aku tahu siapa dirimu, Aurora. Kau bukan tipe wanita yan
pnya tajam. "
pertama kalinya, dia t
depan, menatapnya dalam-dalam.
tu menggantu
ngan ekspresi yang sulit dia
gus. "Karena
angguk, tapi tida
yang bergolak. "Kalau hanya karena itu, kau bisa
an pelan, lalu menatapnya lurus. "Aku
Itu bukan jawaban
api sebelum sempat berbicara, pintu ruang makan
ada m
jahnya langsung be
a-melangkah mendekat dan membis
t rahang pria
bil," perin
gangguk dan
belum pergi, dia menatap Aurora. "Teta
pelan. "Dan ka
bisa merasakan napas hangatnya di kulitnya. "Aku akan menemukanku
a ter
itu pergi, meninggalkan lebih
k mengikuti
a segera mengambil mant
pi satu hal yang pasti: dia tidak bisa
nyaris tidak memiliki kendali atas hidupnya. Lucian mengawasi setiap gerak
enggigit
waktunya dia m
membebaskannya, maka dia haru
empit, tempat yang sudah dikirim
, seorang pria dengan jas
dat
Aku ingin tahu lebih ba
"Masuklah. Kita
ua, tapi sebelum dia sempat berbicara le
O
a men
ersungkur ke lantai. Dar
kan Lucian berdiri di ambang pi
h dengan kemarahan
gan pergi ke ma
iam, tubuhndrian dengan penuh kebencian sebelum
benar membu
ngin, membuat bulu
ah. "Aku hanya ing
dengan kuat, membuat Aurora
mamnya. "Sayangnya, i
sakan hatin
"Bawa Adrian keluar dari sini. A
nyeret tubuh Adrian ya
mereka berdua
ya tak terbaca. "Kau pikir a
git bibirnya.
membiarkann
lam pelukannya, membuat
i telinganya. "Dan aku tidak akan
gin berteriak. Tapi sesu
a seperti ini, dia merasa le
yang paling menak