tetapi juga dari pikiran yang masih kacau setelah malam yang penuh dengan intrik dan ancaman. Ia tidak bisa mengabaikan kata-kata Dmitri, yang te
ap sudut kantor itu terasa berbeda. Semua yang sebelumnya tampak biasa, kini seakan-akan dipenuhi dengan tanda tanya. Ia merasa setiap or
ja mendekatinya, wajahnya penuh perhatian. "Kamu baik-baik saja? Sepertinya a
lkan senyum yang meyakinkan. "Ya, saya hanya
lanya telah berubah. Semalam, Dmitri telah mengingatkannya bahwa ia berada di dunia yang penuh dengan permainan ta
kan, ia harus memutuskan
uki ruangan. Matanya tajam, langkahnya penuh percaya diri-tanda bahwa ia adalah seseorang yang
denganmu," kata pria itu denga
k punya pilihan selain mengikuti langkahnya. Setiap langkah yang ia ambil t
emberi isyarat agar Valeria masuk terlebih dahulu. Di dalam, duduk beberapa pria dengan ekspres
mitri, suaranya rendah namun pen
gin, penuh dengan ketegangan yang hampir bisa dirasakan. Para pria di sekeliling meja tampaknya menun
idak langsung membahas urusan penting, tetapi memberika
menguasainya. "Saya... saya merasa bingung, Tuan Dmitri. Ada begitu bany
ulah seharusnya. Semua hal baru akan membuatmu merasa bingung pada awalny
idak tahu apakah ia ingin tahu lebih banyak. Namun
erlu tahu semuanya sekarang. Kita mulai dengan hal kecil. Kamu akan belajar ban
di balik semua ini. Ketegangan di ruangan itu semakin meningkat, dan ia tahu bahwa ia tidak bisa hanya duduk diam. I
u, Valeria, di dunia ini, hanya ada dua pilihan: menang atau kalah. Tidak a
anya seorang asisten biasa yang baru beberapa minggu bekerja di perusahaan ini, dan sekarang ia te
g, Valeria?" tanya Dmitr
i balik kata-kata itu. Ini adalah ujian. Ujian yang akan menentukan apakah ia siap untuk terjun lebi
suaranya kini lebih tegas. Ia tahu bahwa jawab
rang adalah mengikuti arus, dan mengerti kapan harus membuat langkahmu send
pundaknya. Semalam, ia merasa terjebak. Hari ini, ia merasa lebih terperangkap lagi. A
luar, ia menoleh lagi pada Valeria. "Kamu punya waktu untuk berpikir, Valeria. Tapi in
pria-pria lainnya yang mengikutinya keluar. Ia duduk diam, tubuhnya lelah
akan menjadi bagian dari dunia ini-dunia yang penuh dengan kekuasaan,
mbuat keputusan, dan tida