napas. Valeria merasa seolah-olah dunia di sekitarnya sedang bergerak sangat cepat, dan ia terjebak di dalamnya, tidak tahu apakah ia se
ekutif perusahaan yang lebih senior. Tugas itu tidak hanya sulit, tetapi juga sangat berisiko. Banyak yang memandangnya dengan sinis, m
isi lain, ia juga menyadari bahwa dunia perusahaan ini penuh dengan jebakan, dan setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Ia ha
nnya, ia merasakan udara yang lebih tegang dari sebelumnya. Dmitri sedang duduk di belakang mejanya, dengan w
, tidak ada kehangatan seperti sebelumnya. "Keputusan yang kamu buat sebelum
uatu yang tak beres. "
buk. "Keputusan untuk menerima peran baru ini tidak hanya akan memengaruhi karirmu, tapi jug
ng menjalar di dalam dirinya. "Ap
pa orang yang melihatmu sebagai ancaman, Valeria. Mereka merasa jika kamu terus maju, kamu
yang harus saya lakukan?" tanyanya dengan suara bergetar. Ia t
alam dunia ini, tidak ada teman sejati, hanya mereka yang ingin mengambil keuntu
mu harus berhati-hati, Valeria. Setiap keputusanmu akan membaw
sekarang?" tanya Valeria, menatapny
bisa melarikan diri. "Bertahan. Belajarlah untuk menjadi lebih kuat dari hari ke hari. Jangan biarkan dirimu terjatuh hanya
akutan yang tak bisa ia sembunyikan. Kata-kata Dmitri terus berge
siapa yang bisa ia percayai di dalam perusahaan ini. Semua orang seolah-olah memiliki
h, maka ia akan tersingkir, dan dunia ini akan menggilasnya tanpa ampun. Satu-satunya cara unt
hadapi rapat-rapat penting, proyek besar, dan tantangan yang datang silih berganti. Di setiap langkahnya, ia merasakan ketegangan yang semakin
g Valeria seolah-olah ia adalah bagian dari permainan besar yang lebih gelap daripada yang bisa ia bayangkan. Valeria mulai merasa seperti ia
telepon dari Dmitri. Ia tidak tahu apa yang akan dikatakan kal
ya, suaranya sValeria. "Ada sesuatu yang perlu kau ketahui. Ada yang sedang menga
idih. "Apa maksud Tuan Dmitr
ati-hati, Valeria. Ada orang yang ingin menjatuhkanmu. Dan kali ini
anyak. Kini, rasa takut dan kecemasan semakin membara di dalam dirinya. Ia tahu bahwa ia tidak hanya melawan mu
elah ia pelajari, kini terasa seperti permainan yang sudah dimulai-permainan yang tak bisa i
akin gelap. Tapi ia juga tahu satu hal: dalam dunia ini, hanya ada dua pilihan