. Ada terlalu banyak hal yang belum ia pahami-terutama mengenai dunia yang baru saja ia masuki dan segala permainan yang mengelilinginya. Setelah percakapan dengan Dmitri d
juga tatapan-tatapan tajam dari rekan-rekannya yang seolah menilai dirinya, mencoba mencari tahu apa yang sedang te
melibatkan beberapa petinggi perusahaan, dan ia diminta untuk hadir sebagai asisten yang mencatat segala sesuatu ya
ng penuh kewibawaan. Sekelilingnya, ada beberapa orang yang Valeria kenal sebagai pemain utama dalam perusahaan in
n ia bisa merasakan sorot matanya yang tajam mengarah padanya. Ia tidak bisa menaha
royeksi keuangan perusahaan, ekspansi pasar, dan isu-isu operasional lainnya. Namun, Valeria tahu bahwa ini buk
selesai, ada satu hal yang perlu kita bicarakan," katanya, suaranya tegas dan jelas. Semua ma
ikan," lanjut Dmitri, suara dinginnya menusu
angan itu berpaling ke arahnya. Ia merasa sangat terjebak-seola
etar, berusaha menyembunyikan ketakutannya. Ia tidak tahu apa yang sedang d
sesuatu. "Ini tentang peranmu dalam perusahaan ini," kata Dmitri. "Kamu sudah la
diinginkan Dmitri darinya, tetapi ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dile
lai mengambil peran yang lebih penting dalam operasi perusahaan kita. Kita akan menem
ang lebih penting? Ia tidak tahu apa yang diinginkan Dmitri darinya, namun ia bisa merasakan tekan
alanya, meskipun hatinya penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab. "Baik, Tuan Dmitri,
ilang begitu saja. Setiap langkah yang ia ambil setelah itu terasa penuh beban.
angkah berat. Namun, sebelum ia sempat melangka
ler
nggilnya. Dmitri berdiri di ujung koridor, matanya penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Valeria
dan Valeria hanya bisa menga
terasa lebih pribadi, lebih intim. Di dalamnya, hanya ada satu meja besar dengan beberapa ku
ar, Valeria," kata Dmitri dengan suara r
k pelan. "Saya pa
semakin tajam. "Namun, ingat. Ini bukan tanpa risiko. Jika kamu tidak b
hnya menegang. "Apa
da di sini adalah bagian dari permainan. Dan kamu baru saja masuk ke dalamnya.
leria. Dunia yang telah ia kenal kini tampak begitu berbahaya, dan ia
matanya penuh keteguha
eolah menghargai jawabannya. "Bagus. Jika kamu bertahan, ka
"Kamu sudah mendapatkan peran baru, Valeria. Sek
i terasa semakin gelap. Keputusan yang ia buat malam itu mengikatnya lebih
melangkah ke arah pintu. Apa pun