p detik yang berlalu membawa rasa cemas yang semakin dalam. Gaun pengantin yang semula indah kini terasa kaku dan berat, seolah mengikatnya pada kehidupan yang tidak dia inginkan.
g, namun Liora tahu bahwa senyuman itu bukanlah untuknya. Tidak ada tatapan penuh kasih yang biasa diterima
saja. Jika dia ingin mendapatkan kebebasannya, dia harus memainkan peranannya dengan cermat. Tapi, semakin dia men
a dekat jendela. Eveline tampak memikat, mengenakan gaun biru yang menyentuh lantai dengan sempurna, rambutnya diikat d
a merasakan adanya sesuatu yang lebih. Ada keintiman dalam cara mereka berbicara, sesuatu yang lebih dari seka
iasanya. "Aku hanya ingin semuanya berjalan lancar, Arvid. Aku tahu i
lah-olah dia hanyalah penonton dalam drama yang tak diinginkannya. Hatinya tercekik oleh perasaan sakit yang tak terungkap
sedikit terangkat, membuat dirinya terhuyung. Arvid dan Eveline langsung menoleh, keduanya terkejut melihatnya. Namun, yang pa
pendam, namun dia hanya bisa menatap mereka dengan mata penuh kebencian. "Apa yang kalian bicarakan?" Lio
ang penting, Liora. Kami hanya berbicara tentang bagaimana mengatur semuanya
u dengan sarkastis. "Apa yang harus diatur? Atau... mungkin aku hanya bagian dari
erlu bicara," katanya dengan suara lebih serius. "Tidak ad
enjelasan. Aku sudah cukup melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri." Tatapan tajamny
-olah dia memilih untuk tidak mengungkapkan kebenaran yang terlalu menyakitkan. Liora bisa merasakan
ra, suaranya hampir seperti bisikan yang dipenuhi kebencian.
lebih keras. "Liora, aku tidak ingin membuatmu terluka," kata Eveline, suara yang begitu penuh penyesalan, meskipun dia tahu
hanya membuat luka di hatinya semakin dalam. "Kalian... kalia
ak tahu bagaimana menjelaskan situasi yang begitu sulit ini. Namun,
an yang lebih besar dari dirinya. Dalam pernikahan ini, dia hanyalah sebuah alat-sebuah alat yang digunakan oleh kelu
"Aku sudah cukup," katanya, suaranya serak. "Aku sudah cukup menjad
id dan Eveline yang membuntutinya. Liora tahu, dia tidak bisa lagi terjebak dalam ilusi ini. Per