ekeliling kamar yang kecil, dimana lampu minyak tadi malam masih menyala redup, hampir habis. Bayangan kamar yang sempit dan sederhana seaka
tinya penuh dengan kecemasan. Anak itu adalah alasan ia masih bertahan. Tanpa Nadya, mungkin Liana sudah menyerah sejak lama.
gi dari semua penderitaan ini. Namun, apa yang akan terjadi pada Nadya jika ia melakukannya? Bagaimana dengan masa depa
nyi, menandakan bahwa ia tengah sibuk dengan dunia luar yang tampaknya jauh lebih penting daripada kehidupan di rumah mereka. Tanpa
ar Damar dengan suara datar, tidak peduli dengan k
annya. Ia sering kali pulang larut malam, tidak peduli dengan keadaan rumah atau keluarganya. Yang ia ta
rlanjur hancur. "Anak kita butuh perhatianmu. Aku sudah berjuang sekuat tenaga untuk kita, tapi kau..." Liana
. "Kau selalu berlebihan, Liana. Aku sudah bekerja ke
ya tidak melihat semua yang telah ia lakukan untuk keluarga mereka? Setiap usaha, setiap pengorbanan yang
eskipun hanya ada sedikit nasi yang tersisa dan sayur yang sudah agak layu. Tidak ada yang lebih bur
yang terbaik untuk anaknya, tetapi kenyataan justru semakin pahit. Ia tidak punya teman untuk berbagi, tidak ada tempat untuk mencurahkan perasaannya. Damar
caya bahwa ada jalan keluar dari semua ini. Ia merasa bahwa suatu hari, kehidupan akan membawany
ya, berusaha menjaga semangatnya agar tetap hidup. Walaupun ia tahu bahwa ia akan kembali dengan tangan
g ditemukan-sebuah kotak berisi barang bekas yang bisa dijual lagi. Liana menghentikan langkahnya, m
rapa menit, ia menemukan sebuah kalung kecil yang tampak cukup tua, namun masih bisa dijual dengan harga yang
andangnya dengan penuh perhatian. Seorang pria paruh baya, dengan pen
pria itu. "Jika kau ingin men
k. "Berapa harganya?" tanyanya, berharap
bih tinggi dari yang Liana harapkan. Itu cukup untuk membeli makanan untuk beberapa hari. Hatinya seketika te
engangguk, lalu melanjutkan langkahnya. Liana menatap kalung itu sejenak, merasa bahwa hidup memberinya sedikit ruang
a-sebuah keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil jika ia berusaha. Dan hari itu, i
ng mungkin bisa mengubah hidupnya. Dan ia bertekad untuk terus berjalan, dengan segala kete