u bahwa ada banyak hal yang harus diselesaikan. Nadya sudah bangun dan duduk di meja makan, menunggu sarapan yang biasanya disiapkan oleh ibunya. Liana me
Tapi bagi Liana, sinar itu terasa seperti sebuah ilusi-sesuatu yang tamp
Nadya, suaranya lembut namun penuh tanda tanya. "
yang kamu, hanya saja dia belum bisa menunjukkan itu sekarang," jawab Liana dengan suara penuh pengertian, meskipun hat
ang lain-terutama Damar. Namun, hari itu, ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Liana tidak lagi bisa terus menjadi korban dari ketidakpedulian dan ketid
bekerja dengan tangan yang kasar, ia merasa seolah-olah ada bagian dari dirinya yang hilang. Ia sering kali menatap pelan
ria muda masuk dan menyapanya dengan senyuman hangat yang langsung menarik perhatian Liana. "Selamat
an, sedikit bingung dengan perhatian pria in
nal suami Anda, Damar. Kami bekerja di perusahaan ya
yebutkan namanya kepada orang asing. "Oh... saya tidak tahu dia memberitahukan tentang s
"Mungkin... saya tidak seharusnya mengatakan ini, tapi jika Anda ingin berbicara tentang
menyelimuti dirinya, tapi ia tahu bahwa ia tidak bisa mengandalkan orang lain selain dirinya sendiri. Meski
diri. "Terima kasih, tapi saya baik-baik saja," jawabnya dengan suara dingi
g berjuang dengan perasaan yang lebih dalam. "Jik
aannya. Namun, dalam hatinya, pertemuan itu membekas. Ia tak pernah benar-benar menyadari seberapa dalam ketegangan dalam dirinya sendiri. Bahkan
ng, dan Nadya sedang bermain dengan bonekanya di ruang tamu. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam diri Liana. I
Suaminya tampak lelah, wajahnya tertutup kerut kekesalan, namun kali ini Liana tidak takut.
," kata Liana, suaranya t
kejut dengan sikap Liana yang tiba-tiba berubah
rus seperti ini. Aku sudah cukup merasa terabaikan
epala. "Kau selalu mencari masalah, Liana. Aku
il. Ini masalah besar. Aku sudah cukup dengan hidup seperti ini. Aku ti
lan. "Jadi, apa yang kau inginkan? Kau ingi
ubah, Damar. Aku hanya ingin kita saling menghargai. Aku ingin kita berj
namun ada sebuah kekuatan yang baru mulai tumbuh di dalam dirinya. Ia tidak lagi bisa terus membiarkan dirinya jatuh ke dalam kesendirian dan rasa s
ar untuk menghadapi kenyataan yang ada. Ia akan berjuang untuk kebahag