g ia dapatkan tidak cukup untuk mengubah keadaan secara drastis, rasanya seperti angin segar yang menerpa wajahnya yang lelah. Liana tahu b
pulang, ia selalu tampak terpisah dari dunia keluarga mereka, mengabaikan istrinya yang seolah-olah tidak lagi me
engan perasaan yang sulit dijelaskan. Ada campuran antara kecewa, marah, dan bingung. Ia tak mengerti mengapa suaminya bisa
a Nadya yang sedang bermain dengan bonekany
tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anaknya. Tidak ada pelukan hangat dari suaminya, tidak ada perhati
dengan terjebak dalam rasa takut, dalam bayang-bayang ketidakpastian. Ada kekuatan dalam dirinya yang mulai
bih pasti. Ia tahu bahwa ia tidak bisa mengandalkan siapa pun selain dirinya sendiri. Ia harus mencari car
jam. Ia merasa dirinya lebih hidup. Hanya dalam beberapa hari ini, setelah bertemu dengan pria yang membeli kalungnya, ia merasakan seper
menggantung di depan toko tersebut. "Dibutuhkan Pekerja Serabutan." Ada kesempatan, pikirnya. Liana men
an celemek kotor melihat Liana dengan p
tanya wanita itu, menyadari bahwa Liana seda
Saya tertarik. Apa pek
membutuhkan seseorang untuk membantu di dapur, membersihkan, dan melayan
butuhan mendesak untuk mendapatkan penghasilan membuatnya menerima tawaran itu tan
inya berdegup kencang, merasa sedikit cemas tentang apa yang akan terjadi. Namun, ada perasaan bangga yang mulai tumbuh di da
udah agak usang, namun ia merasa sedikit lebih percaya diri. Sesampainya di sana, wanita yang ia temui kemari
kit rasa pencapaian dalam dirinya. Meskipun pekerjaannya berat dan penghasilannya tak seberapa, Liana merasa bahwa ini adalah langkah pertama untuk memperbaiki kehi
makin jauh. Setiap kali ia pulang dari bekerja, Damar tampak lebih sibuk dengan urusannya sendiri. Liana merasa semakin tera
n, ia tidak bisa menyerah. Nadya membutuhkan ia untuk tetap kuat. Ia sudah menemukan kekuatan dalam dirinya yan
n terus berjuang, meskipun jalan yang harus dilalui penuh dengan kesulitan. Ia tahu bahwa suatu hari
apan baru. Karena untuk pertama kalinya, Liana merasa bahwa ia tidak han