pulang. Langkahnya terasa berat, seakan hatinya enggan melangkah kembali ke rumah yang tak pernah benar-benar menjadi tem
n hati yang kembali robek oleh perlakuan sang ibu mertua. Sementara Adrian, seakan tak tergang
tru menyesakkan. Begitu kaki Ayumi menginjak lantai marmer yang mengilap, sosok Nyonya
ni?" Nada suara wanita itu tajam, se
ap sabar menahan amarah y
ngajak Ayumi kembali ke rumah ini," ucap Adrian
n tangan di dada, wajahnya dipenuhi cemooh. "Dia wanita mandul yang tidak bisa memberikan keturunan untu
e
Nama yang sudah ia kubur dalam-dalam, kin
adi istri Adrian, kenapa dahulu mereka tidak menikahka
u menggenggam tangan Ayumi dan membawanya masuk ke kamar. Tangannya hangat, tapi bukan kehang
Ia menahan air mata yang hampir tumpah, mencoba te
nya terlalu berharap memiliki cucu," kata Adrian, berus
drian?" tanya Ayumi lirih, namun penuh lu
ta memang belum pernah mencoba untu
arapan yang tersisa. "Kenapa selama ini Anda selalu ragu dengank
-kata seolah tersang
kan itu, Ayumi. Hanya saj
dia seperti ragu untuk
potong Ayumi cepat, matanya berkilat oleh emosi. tapi semua itu seper
ikahan mereka dengan baik. Namun pesona cinta pertamanya-Selena-masih menjadi bayang-bayang yang sulit
Apakah ada yang salah dengan ucapanku
u tidak suka kamu ikut campur dalam urusan pribadik
rian, semua sorot matanya yang tak pernah jujur... cuku
uk dilanjutkan, Tuan. Karena tidak ada cinta
bilang aku tidak mencintaimu?" tanya Adrian, emosin
takannya, tapi sikap Anda sud
is pada Adrian, agar dia sed
a ingin menepati janjik
e
tahan. Seakan satu bagian d
anya karena ingin menepati janji Anda pada ayah Anda
ang menggantung, menjadi jawaban ya