canggih, menciptakan suasana yang lebih mirip dengan gua penelitian daripada tempat kerja. Di sudut ruangan yang paling jauh, di balik
cakan dan kacamata tebal yang selalu ia kenakan tidak memberikan kesan bahwa ia adalah bagian dari dunia yang penuh denga
elian menatap cairan itu dengan seksama, matanya tajam menilai, mencari sesuatu yang tidak terlih
bisik pada di
emua kalkulasi ini sudah ben
Aurelian tak menghiraukannya. Semua perhatiannya tertuju pada tabung reaksi yang ada di tang
ng terhubung ke alat pemindai genetik. Grafik yang muncul di lay
ik lagi, lebih k
tidak dapat dijelaskan oleh teori apapun. Apakah aku telah
menoleh ke arah pintu, dan masuklah Dr. Selina Graves, rekan kerjanya yang suda
li
epertinya ada yang salah dengan sistem pemantauan gen
ang tajam, ada ketegangan yang hampir tak terlihat. Ia belum siap untuk membagi
eli
a data aneh yang muncul. Aku masih mencobanya. Ini bisa jadi
engan jawaban itu. Ia melangkah lebih dekat, mem
li
ian, kamu tahu ini bisa berbahaya, kan? Tidak ada yang bisa m
ya. Ia tahu bahwa Selina hanya khawatir, tetapi ia juga tahu bah
dengan sua
ebih besar. Aku bisa merasakannya. Aku yakin ini bukan hanya masalah teknologi a
kecerdasan yang luar biasa, tetapi kadang-kadang
li
akukan, Aurelian. Ini bisa saja bukan terobos
penuh keyakinan, seolah-olah ia sudah melangkah
eli
o, Selina. Jangan khawatir, a
khirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Aurelian dengan eksperimennya. Ia mela
berdebar. Ia tahu ia telah melewati batas yang sudah lama ia tentukan. Penemuan
isik pada diri
u harus melihatnya lebih
udian melanjutkan eksperimen tanpa ada keragua