img Petualangan Mamat: Ilmu, Nafsu, dan Takdir Wanita  /  Bab 1 Bau Tubuh, Bau Surga | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Petualangan Mamat: Ilmu, Nafsu, dan Takdir Wanita

Petualangan Mamat: Ilmu, Nafsu, dan Takdir Wanita

img img img

Bab 1 Bau Tubuh, Bau Surga

Jumlah Kata:1370    |    Dirilis Pada: 01/05/2025

tanah basah masih menggantung di udara. Embun menggantung di ujung daun singkong, menetes perlaha

blat. Mukanya masih lekat dengan sisa kantuk, tapi matanya menyala dengan keyakinan yang belum patah. Ia memegang Iqra' kecil yang sampulnya sudah hampir

nya

dunia di mana lapar bukan musuh, tapi teman yang setia datang setiap malam. Namun dalam kemiskinan itu, ada

panen. Ayahnya, Pak Leman, nyaris tak pernah bicara selain untuk mengucap salam, memberi nasihat pendek, dan mengajar Mamat tentang mati. Karena b

pernah sepenuhny

ua, tubuh Mamat memiliki satu kutukan yang membuatnya d

manggilnya "

olahraga, Mamat pasti sendiri. Tak ada yang mau satu tim dengan anak

s bernama Siti Maesaroh. Putri dari ustaz kampung sebelah. Cantik, manis, dan sangat lembut tutur ka

gsung berdiri dan

u jangan duduk deket-deket do

nya tertawa. Termasu

yiram tubuhnya dengan air sabun keras milik ibunya sampai kulitnya me

kan itu

abun. Bukan masalah keringat. I

isa dibasuh dengan i

_____________

uh, Empat Ta

hatinya mulai gelisah. Ia tidak pernah berani mengungkapkan cinta pada perempuan mana pun. Ia hanya menatap dari ja

Ia meminta kepada Tuhan, bukan rejeki atau kekayaan. Tapi hanya satu:

datang bu

ang adal

ohonan bambu yang melingkar seperti cincin gaib. Di tangannya, lelak

hmu menjadi wangi surgawi,"

siap kehilanga

gat dingin membanjiri tubuh.

Harum. Seperti bunga melati dan ka

itu, hidup M

ata. Itu adalah pintu gerbang menuju ilm

u, aroma tubuh

l deodoran. Tapi wangi samar yang sulit dijelaskan. Campuran bunga liar dan dupa, s

erubahan itu bukan Mamat send

Mamat sarapan, Bu Yati mendekat da

inyak wangi d

gkuk nasi tiwul. "Enggak, Bu. M

ju Mamat. Ada aroma... aneh. Wangi

membuat bulu

pa. Tapi malam itu, ia bangun lebih awal, dan ter

_____________

n perubahan itu tak be

sekitar desa mulai

a yang biasa tak menyapa siapa pun, kini tiba

g baik buat belajar," kata Bu Narsih, sambil menyelip

rdebar tiap kali tatapan perempuan datan

emaja masjid di desa sebelah. Di sana, ada b

sopan, dan sangat menjaga auratnya. Tapi sejak Mamat datang beberapa kal

gan arah. Ia salah sebut ayat, menjatuhkan muke

ebih lambat, Lilis menghampiri Mamat yang

at Al-Waqi'ah, Mat?" tanyanya denga

bisa berka

lis, dan tiba-tiba... ad

-tajam, dalam

tersentak. Tu

aku seperti itu...?" g

tak me

lihat-tapi menundukkan. Tanpa ia sadari,

am Tuj

ong di pinggir desa. Rumah itu dulunya milik seorang kakek dukun tua, yang konon menghilan

sana. Bukan karena berani, ta

di tengah ruangan. Jubah hitamnya seperti menyerap cahaya. Wajahnya t

ah siap?"

guk, walau tu

g kamu c

.Aku ingin... agar peremp

a gembira, tapi seperti suar

tu... mari

_____________

alam itu

an sesuatu ke telinga Mamat. Sebuah mantra dalam bahasa Jawa Kuno. Tak semua kata bisa d

. langit sepe

menari di antara bunga kenanga. Mereka tertawa, memanggil namanya, menyodorkan tubuh, tap

_____________

sa lebih kuat. Nafasnya lebih panjang. Pandangannya lebih tajam. Tapi yang pali

_____________

, hidup Mamat

rumah reyot. Tapi para perempuan m

semua mendekat tanpa alasan yang jelas. Mereka datang mem

lu

uasainya sepenuhnya. Tapi setiap desir tubuh perempuan yang melewatinya ki

m, Mamat semakin da

nta yang

total atas rasa,

Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY