sa
Aku ingin menyerah. In
ngkisnya dengan tanganku. Aku mengerang karena rasa sakit yang tak te
iantara rasa sakit da
butuhkan sesuatu darimu, sesuatu yang tak kumiliki. Sayangnya, kenyataan tidak akan me
lemah untuk melawan. Aku tahu itu. N
sekali lagi, dan untuk yang kesekian kalinya, aku terlempar ke lantai. Rasa sakit itu kembali
dengan terengah-engah. "A
menendangku
kannya kembali entah dari mana dengan roti
Dia mendesis dan menamparku sekali lagi. Aku terhuyung ke lantai. Dia mengin
adaan Serigala itu." Aku berusaha bangkit, tetapi lelaki itu meraih leherku dan menekanku untuk tetap berbaring ke tanah. Mata lelaki itu berkilat dengan penuh amarah. Satu-satunya yan
eterl
narik udara dari paru-paruku, dan aku tidak bisa
apa pun, tetapi aku terlalu lemah untuk membuatnya bergeming. Mataku berair, tetapi aku b
ir membunuhnya
ak baru saja berusaha mencekikku sampai mati. Dia m
" perin
gkan mata dan men
akukan apa yang dia perintahkan. Terhatikan seluruh gerak-gerikku dengan teliti, seolah d
a untungnya melindungi serigala-serigala itu. Kami tidak ingi
ain untuk membuatku berbicara? Tetapi, Lan
a. Leherku sakit sekali karena cekikannya. A
. "Kenapa kau begi
s asa. "Aku benar-b
meraih rahangku dan aku menutup ma
padaku bahwa kau ben
akan diri untuk membuka mata dan me
engumpat. Lelaki itu bangkit dan menyugar rambu
au
l. Apa kau bertemu dengan a
ari yang lalu seseorang membawa seekor anjing yang tertembak. Aku tidak yakin apa jenis anjing itu, karena orang yang membawanya begitu terburu-buru.
mukan kebohongan dari penjelasanku. Namun, aku tidak
mempercayaiku. Aku
uh darinya. "Relaks. Aku tidak akan membunuhmu sekarang." Dia mengeluarkan pelurunya. Berbeda dengan peluru
angguk p
ku dari atas ke bawah, kemudian menghela napas
pa
eda dengan Liu, dia hany
'Dimana serigala itu?' Sebuah pertanyaan yang sudah kujawab ratusan kali. Aku tidak tahu. Liu akan terus berusaha memeras jawaba
takut padanya
rnya yang k
jenak sebelum berjongkok di depanku. Tangannya menyin
benar tidak
apa yang kau maksud? Kenap
erfokus pada tubuhku. Kemudian deng
ng yang menyiksaku sejak awal. "Aku harus mengkonfirmasi
vieve
entang apa yang kau katakan, Little Girl. Namun
udah gugup da
bat dan membersihkan lukamu. Makanlah roti i
ut untuk mempertanyakan segala hal. Jadi, aku hanya berfokus pada kelembutan sentuhannya
syukur dia mau mengobati lukaku. Aku mungkin dokter hewan, tetapi aku juga memiliki sedikit pengetahuan untuk luka manusia.
kanmu, Little Girl. Namun, dengan satu syarat, kau tidak akan memberitah
rat. Siapa sebenarn