yang kini menjadi mertuaku semakin menyayangiku. Dimas suamiku jug
di kantor akuntan publik. Meski pekerjaan suamiku sebagai kontrak
an, Bang?" tanyak
nya kesibukan," jawab suamik
r wanita yang sangat beruntung. Memiliki mertua yang sang
hampir satu tahun aku sangat meyakini hal itu. Suamiku Di
hingga aku mempercayainya. Meski dia tidak pernah mengatakannya secar
*
erangkat dulu ya," pamit
akan mengunjungi saudara yang akan melaksanakan hajatan pernikahan. Acar
Aku memilih untuk berangkat bersama suamiku. Sebab ak
ati," ucapku melepas kepergi
kapkan. Entah mengapa. Terasa ada sesuatu yang pergi, saat melihat
Dia akan menuju ke kantornya. Begitu juga deng
dulu," pami
tanganku untuk bersalaman. Seperti biasanya. D
ai istrinya. Hal yang selalu dia lakukan semenjak kami menik
mbil memberikan senyuman terman
ngat menantikan kehamilanku. Hanya saja kami belum bisa memenuhi kein
anya suamiku menelponku di sela jam kerja. Apalagi
laikum," sahutku menjaw
sekarang. Abang jemput ke kantor," ucap s
terjadi. Tidak mungkin suamiku mendadak ingin menjemputku
pa yang terjadi. Aku tidak berani menerka-nerka apa yang terjadi. Selama ini a
irkan mobilnya di depan kantorku. Aku segera menghampi
g?" tanyaku k
berangkat sekarang ke Ba
dak mengerti, "Iya t
or. Setelah meminta ijin di kantor. Aku bergegas kem
u ke rumah. Ambi
cap suamiku me
ang,"
jalanan. Dia seperti bermain dengan pikirannya sendiri
a tidak mau bicara yang tidak perlu. Suamiku adalah pria yang pendiam. Di
asin. Aku memilih tidur. Sampai tepukan lembut
cap suamiku yang telah mem
na mobil suamiku telah terparkir. Dahiku mengernyit. Kami saat
skan sabuk pengamannya. Hatiku kembali bertanya-t
uamiku sekali
ku dan keluar dari mobil.Tanpa banyak kata, aku mengiku
ra sepupu suamiku menunggu kedatangan kami.
gilnya lirih
pupunya. Saudara sepupu suamiku yang bernama Ardi. Segera b
rnya terjadi. Aku masih tidak ingin berburuk sangka.
etika mulai melemah. Aku mulai ketakutan. Suamiku terlihat menghela
u di sini," perinta
a yang sangat penurut. Apapun yang dikatakan orangtua angk
ian. Suamiku keluar dari dalam ruang jenazah. Aku melihat
ya aku tidak tahan juga
as sekali aku melihat duka di sana. Aku semakin
ngah dia tangisi. Aku berusaha unutk menenangkannya
uat," ucapnya