img The Alpha's Silent Oath  /  Bab 1 Serangan dan Pertemuan Pertama | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
The Alpha's Silent Oath

The Alpha's Silent Oath

Penulis: Arunika Rintani
img img img

Bab 1 Serangan dan Pertemuan Pertama

Jumlah Kata:1038    |    Dirilis Pada: 12/05/2025

ancur, dan jejak darah yang tak sempat mengering. Di tengah gemuruh alam, langkah-langkah panik memecah kehenin

enyakitkan bukan luka di tubuhnya, melainkan suara desing panah yang terus mengikutinya tanpa sua

esuatu yang bahkan dirinya tak mengerti tentang mata yang bersinar perak dalam gelap, tentang mimpi-mimpi aneh y

dari belakang. Suaranya berat dan kasar, a

gesit, tapi ia kelelahan. Ia menyelinap ke balik batang pohon dan menahan napas. Jantungn

. Ia menoleh. Seekor ular besar menggeliat pelan da

it yang tak pernah

t bayangan hitam melintas. Ular itu terlempar ke

inggi. Tegap. Matanya seperti bara ya

Black

a pun. Tapi Selene tahu: p

arena dingin. Tapi karena sesuatu yang lain sebuah getaran halus yang berasal dari

tidak mengancam. Ia bisa mencium aroma darah, ta

rih, namun suara itu ter

annya bergerak, memberi isyarat, tapi Darius tidak

?" gu

menga

pala mereka. Darius bergerak cepat, menarik Selene ke belakang tubuhnya. Napasnya

. Ia adalah kematian bagi si

akan jubah kulit, wajah mereka dihiasi lukisan suku

ut," gu

tu pemburu. "Anak itu milik kami. Ia keturun

arius. "Pergi sekarang, atau aku akan

ahmu tidak mengizinkanmu me

ran busuk yang ditulis oleh orang m

dari pria menjadi makhluk setengah serigala dengan cakar tajam dan taring berkilat. Ia menerka

atu yang indah di balik kebuasan itu sebuah kemarahan yang berasal da

s kembali pada wujud manusianya, ia berd

ka memburumu

apak tangan di dadanya. Ia menyentuh j

tkan kening, m

tentang

menga

i

ni

mbawa suara huta

kembali," ucap Darius akhirnya

Matanya bertanya: Apa yang ak

h berjuang melawan sesu

u ke wilayahku, ak

e men

mbiarkanmu di sin

merasakan panas tubuhnya. W

ya. "Sesuatu yang membuat jiwak

t. Hati-hati. Dalam diamnya, sent

ik napas dal

at Selene k

enyesali in

-

kan Selene di atas batu datar. Ia membersihkan luka-lukanya dengan daun huni dan air dari mata a

ahan. "Di hutan ini, aku belajar m

menat

u... aku tak pernah ta

arang mencintai siapa pun di luar klan, karena cinta membawa keh

kan karena kasihan, tapi karena pemahaman. Ia ta

alas men

i rasa sunyi

enga

an untuk saling mengisi,

-

duduk menjaga Selene yang tertidur. Tapi sebelum ia tenggelam da

itu. "Kau jatuh cint

rdiri cep

wajahnya, senyum tipis, dan mata sehitam aran

kau baru saja membawa

n. "Sentuh dia, dan a

ng ketika waktunya tepat. Tapi kau tahu ini,

hilang dalam

bih dingin. Ia tahu: takdir sudah bergerak. Dan di tengah semua itu, se

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY