img The Alpha's Silent Oath  /  Bab 4 Keanehan Diri Selene | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Keanehan Diri Selene

Jumlah Kata:1535    |    Dirilis Pada: Hari ini06:03

embesar. Angin seolah membisikkan rahasia kepadanya, akar-akar menjulur seolah hendak menggenggam langkahnya, dan sinar b

ene.

. Ia melangkah pelan ke arah perempuan yang kini duduk di atas batu besar, tubuhnya gemetar bukan k

tubuhmu beru

esan bulan sabit. Pandangannya lebih tajam dari biasanya, telinganya bisa menangkap desah nafas hewan dari kejauhan

i matanya. "Kau mulai mendengar suara-suara. Bisikan. Mimpi-mimp

nulis di tanah; "Aku takut me

g dunia lama ingin bangkitkan. Kau bukan hanya manusia. Kau bukan

anya memantulkan cahaya, tapi menyerapnya. "Dan itu... b

huni roh-roh leluhur klan Blackthorn. Darius tahu waktunya sudah tiba-Selen

ini berdiri di sisi Darius. "Jika kau mampu bertahan sampai mat

daunan suci mengepul. Kabut memenuhi udara. Dal

tu berbaju putih, satu berbaju hitam. Yang putih berkata, "

?" tulisny

"Kau adalah pilihan yang ak

eemasan. Dunia terasa berbeda. Ia bisa mencium emosi. Bisa melihat

ucap Darius,

is: "Tapi ak

ipis. "Dan itu yan

-

i jejak serigala, cara mendengar nada dalam lolongan malam. Mereka sering berbenturan. Tidak hanya secara f

ucap Darius satu malam. "Serigala di dalammu

s; "Aku tidak rapuh. Aku hanya bela

ia ingin menjawab-dan aku sedang belaja

-

a berlari ke hutan, mengikuti suara yang memanggil nam

lamnya, ukiran kuno menceritakan legenda Ratu Ser

ya sendiri," ucap suara parau dari bayang

Atau dunia akan me

Ia mencintai Darius. Tapi dunia tidak butuh

elah menunggunya. Wajahnya keras. "Kau

lengannya sendiri: "Aku tak se

Menyentuh wajahnya. "Kau membuat segalan

Selene. Bukan sebagai pemimpin. Tapi

-

a bukan ta

anpa sebab. Dan seorang anak kecil dari desa ditemuka

tulis Selene ketika me

satu darah ratu yang terbangun. Mungk

utkan-anak itu keturunan campuran dari garis Blackthorn dan kl

n menerpa rambutnya. Ia memejamkan mata,

belakangnya. "Ap

s di angin: "Aku mendengar m

-

kenangan purba yang belum terucap. Selene berjalan pelan melewati hutan di pinggir desa, ditemani Elara dan dua penjag

ta Elara pelan. "Di sanalah semuanya bermula. Jika memang ada yang

sekeliling, dan tiba-tiba, matanya b

mbeku membentuk simbol bulan terbalik. Di tengahnya, seorang wanita berselend

p secepat datangny

entah sejak kapan sudah

penuh tekanan. Selene mengangguk, lalu menarik

itam tak mati. Dia... menya

celos. "K

lu kata. Tidak perlu sumpah. Hanya

ersembunyi yang dijaga akar pohon raksasa. Di sana, Selene menyentuh dinding batu-dan bayangan kembali

ari pendeta perempuan terakhir klan Bulan

suatu berdenyut dalam tubuhnya. Kekuata

sudah berwarna abu kelabu, pertanda buruk yang hanya dimengerti para tet

g murni," katanya. "Tapi tampaknya... kau

ya ringan, seperti dituntun kekuatan tak terlihat. Di dal

ius. "Ia dihancurkan oleh lelu

nnya menghilang. Mata patung menyala lembut. Dan Selene te

n. Tapi pintu. Dan kau..

uhnya gemetar. D

tanyanya. Selene men

. Tapi... dia bukan jahat. Di

iang dan malam, serigala dan manusia. Tapi luka yang diwar

-

perubahan tubuhnya. Instingnya tumbuh, tajam seperti mata panah. Ia bisa

kuat. Suatu malam, ia tak sengaja mencakar lengan Elara

ali," kata Elara, menahan perih tanpa amarah. "Klan ki

, menggenggam tangannya. Telapak tangan mereka bertemu hangat,

lama aku hidup... kau tak

ri-jarinya. Tidak dengan ketakutan. T

-

Salah satu tetua mati dalam tidurnya. Lidahny

ngkhianatan. Diamlah

e berdiri di tengah alun-alun

Tapi aku tak akan bun

gguncang jiwa semua yang melihat. Bahkan Elara ya

ah tiba. Bukan hanya sebagai gadis bisu

takut. Tapi karena rasa hormat. Kepada yang tak

elap, Luca tertawa. "Ratu mulai bangkit.

ndang hitam berdiri diam. Neriah...

n sudah dimulai. Bukan tentang kekuasaan. Tapi te

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY