ok rame
rena di rumahnya begitu ramai. Dari mulai halaman rumahnya sampai di dalam rumah
ada apa ya? Kenapa di
lah satu tetangganya yang ada di sana, pria paruh baya
aruh baya itu mengusap kedua punda
dan ibu saya miskin, saya tetap sabar menghadapi kehidupan i
l. Sekarang lagi dimandikan di belak
al?" tanya He
saja. Bapaknya yang seorang pekerja bangunan itu pergi dengan keadaan se
n mengajak Heru jajan di alun-alun kota, karena sud
in saya mau pergi jalan-jalan, nggak mungkin kalau bapak saya
tu, dia bahkan langsung memeluk anak itu da
udah gak ada. Cepat sana temuin
pun seperti itu dia pergi ke belakang rumah. Dia menyaksikan ayahnya yang sedan
gis. Bahkan, sang Ibu juga terus menangis. Keduanya beg
gian Hasim. Mereka tidak menyangka kalau Hasim akan meninggal s
Nak. Bagaimana dengan kita? B
h membutuhkan biaya. Jika Heru memaksakan sekolah, pasti ibunya a
lah aja, Bu. Heru k
ujuh belas tahun, mau kerja apa?" t
idup dalam kemiskinan, kini setelah suaminya meninggal dia
iskinan. Selama ini hanya suaminya yang be
i uang, tetapi wanita itu mempunyai riwayat jantung bawaan. Tidak bisa bekerja dengan keras,
bening saja untuk makan. Terkadang dia akan mencar
an kayak bapak kan'
putranya. Here yang memang belum dewasa ikut menangis di dalam p
arnya, sedangkan Heru duduk di teras depan sambil berpikir tentang pek
ngelamu
iri Heru, dia duduk tepat
k ada biaya. Mau kerja juga bingung nggak ada pengalama
erja di
a? Kerj
nya. Umurnya udah enam puluh tahun, cape katany
tidak pernah ke kota sama sekali. Namun, pria muda
kan besar, selain bisa membahagiakan ibuny
, Pak.
pa gak sayang har
dikan yang cukup, tetapi dia juga tidak
lagi, gak ada tulang punggung lagi
ibu kamu setuju, besok saya langsung antar kamu ke kota. Kata bapak saya majikannya baik kok, masih mu
ibu kalau gitu. Tapi, ki
rimin ibu kamu buat makan, terus kamu juga bisa nabung buat sek
am setiap bulannya itu bersih, untuk tempat tinggal sudah ada k
a masuk dulu, mau bujuk ib
jawab
, karena ibunya merasa tidak tega kalau Heru harus pergi jauh dari dir
an lupa kasih kabar
Suhut kalau udah sampe buat kabarin ibu
pakai sekolah kini dia pakai untuk membawa bajunya menuju kota. Anaknya itu
enjadi orang yang sukses. Kalau sudah s
" jaw
bus karena dirasa lebih murah. Setelah enam jam melakukan perj
a gede y
dulu. Kita tunggu pak
tu, dia dan juga Basir sudah dipersilakan untuk masuk. Seorang pria
ng mau menggantikan kak
jawab
un? Kan' mending sekolah?" tanya Charles
biayain untuk sekolah, daripada nantinya merepotka
akan tidur di kamar bekas pak Hasim, beli
Pak
belakang rumah mewah itu, saat dia melewati ruang keluarga, Heru melihat ad
an lepas apa ya?" tanya Heru lirih
, namanya Nyonya Ciar
duk dan segera melangkahkan kak