ar oleh anak sulungnya, Bu Patmi memaksa Senja untuk berobat ke puskesmas. Anak
juga turun demamnya, kan sudah minum obat," rengek Sen
n kamu merengek, Pakde akan bawa kamu ke rumah sakit, bukan puskesmas. Mau?" A
a beberapa senti. Aldi justru menampilkan senyumnya k
anggil bidan dari
as pula ia berbaring di ranjang. Sementara sang Nenek menunggu di
elain demam?" Bidan itu b
u. Demam aja,
awaban Senja seketika berdi
h Bu Patmi. "Senja ini sangat keras kepala seperti Ibunya. Dia sangat susah untuk diberi tahu, kemarin seharia
a di periksakan biar cepat sehat lagi. Lihat, tuh! Nenek kh
perasaan siapa. Di satu sisi ia tak mau membuat Neneknya khawatir dan tak mau merepotkannya. Tapi di sisi lain Ibunya merasa bahagia dan tak mara
surat rujukan untuk Ibu bawa ke rumah sakit, ya. Kalau memang benar dugaan saya, Senja bisa sa
lemah. "Bisa sembuh, k
s dibawa ke rumah sakit biar
kit, Nenek," rengek Senja
ampai sakit dan Nenek meninggal karena kelelahan ngurusin kamu. Mau
rumah sakit. Tapi, kan, di rumah sakit mahal, N
dan nurut sama Nenek!" Bu
nja ke rumah sakit. Beliau merasa lebih cepat lebih baik. Tak
*
Manda berteriak-teriak seraya terus mencari jam tan
un tanpa bantuan sang anak. Semua keperluannya Senja yang menyi
ahu di mana berang-barang itu disimpan. Manda selalu menganggap anaknya sebagai asisten ru
rja. Mulai dari jam tangan, tas, sepatu. Selain itu kamu harus rawat barang-barang aku, jangan sampai ada debu. Kamu juga kerjakan pekerjaan yang lain, kamu tahu? Aku haru
n ataupun memberitahu Manda kala itu. Karena dia selalu memberikan ancaman pada Ibu dan Kakaknya bahwa jika mer
nta. Boleh aku minta sesuatu, Bu? Sekali saja pe
g kamu aja nggak
lakukan biar aku m
ran kamu itu nggak aku inginkan, gara-gara
cari jam tangannya. Ia membuang semua barang yang di depannya. Barang
ni berantakan?" tanya Aldi yang pulang untuk mengam
nganku. Aku nggak tahu di mana dia simpan. Sepagi ini kenapa di
a, jangan siksa dia. Kamu tuh nggak bisa melakukan apa pun tanpa Senja. Bahka
h dia, aku butu
dia! Senja lagi dirawat di rumah sakit karena tipes. Itu artinya, kamu harus urus diri kamu sendiri. Nggak usah dikit-dikit teriak Senja. Kamu nggak malu apa sama diri kamu sendiri? Kamu bilang
di katakan oleh kakaknya. Namun, di detik b
s ingatkan aku pada anak s
aki yang menghamili kamu dan hilang begitu saja tanpa jejak. Kam
ingat malam itu. Malam di mana semuanya direnggut darinya. Nafasnya m
a... dia yang menghancurkan masa depanku." Trauma Man