img Senja Berkawan Derita  /  Bab 5 Buku | 17.24%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Buku

Jumlah Kata:1126    |    Dirilis Pada: 16/05/2025

lari ke mana. Ia sudah keluar dari rumah sakit dan berada di jalan

nya masih jalang mencari sosok Senja. Anak kecil yang ia sayangi sepenuh hati. Meskipun tak diingi

ak, mendudukkan dirinya

ngak dan menatap sekelilingnya, "Ak

n wajah panik ia cetak dengan jelas. Berpakai

ka? Kita ke pinggir dulu, yuk!" ajak pr

a masih nampak pucat dan tubuhnya melemah. Dengan tangan berge

Kenapa lari-larian di

ku

ldi datang dengan wajah khawatirnya, ia meraba sel

apa-apa

enja. Ia terlalu fokus dengan keponakannya. Hingga se

rumah sakit? Maaf saya t

rluka. Nggak ada yang luka, kan Sayang?" Aldi menjawab dan

b Senja enteng se

anyak orang di dunia ini yang bernama Senja. Lagipula belum tentu juga keja

sepuluh tahun itu. Begitu cantik untuk usia anak keci

Terima kasih sudah menolong Senja." A

justru saya hampir menabraknya. Lain kal

enggenggam tangan kecil Senja. Meninggalkan jalanan yang penuh sesak d

rparkir di sana. Nampak bu Patmi yang menunggu di sisi mobil dengan cemas. Belia

ari ujung netranya. Seperti menemukan berlian di tumpukan sampah, wanita

Jangan seperti ini atau Nenek akan mati berdiri kalau ada

egitu tadi ke Nenek. Aku janji mulai besok tidak akan bertanya lagi

ak bisa mendengar ungkapan-ungkapan kesedihan dari mulut orang lain. Jangankan bicara mengenai Senja,

jangan sedih-sedih." Aldi mengga

*

a membuatnya tergerak untuk mencarinya di kamar ibunya. Kakinya ia

cari hingga menemukannya. Baju yang sudah terlipat rapi membuatnya mencari ben

isinya. Air mukanya langsung berubah penuh amarah, mata

nya keluar. Sungguh ia benci sekali dengan benda itu. Satu-satuny

ak

da itu jatuh tepat mengenai kaki Senja yang baru sampai rumah. Mereka semua he

um saatnya tahu buku ini." Bu Patmi mengambil

ya dengan tangan yang memegang erat buku ditanganny

lakukan oleh orang dewasa. Kamu b

gan memperhatikan sampul d

malah menyimpannya? Buku itu menyakitiku, Bu,"

ngan manja di kepala anak kecil itu. Ia kembali menatap heran buku yang masih

eritakan cerita sedih?

sedihan?" bentak Manda dengan men

nja. Ia tak lagi menangis hanya karena bentakan dari Ibunya. Amarah, pukul

engalihkan perhatian kearah mareka. Aldi, Satu-satunya manusia yang sadar akan keada

ya yang masih berusia delapan bulan. "Teriakan Manda membuat

nya. Namun entah mengapa anak kecil itu sangat melindungi

G!" bentak Manda seka

dengan Senja, seakan ada ikatan batin antara buku itu dengan dirinya. Ia begitu melindungi b

amu memba

n sadar dengan apa yang barusan ia katakan

ksud aku untuk bera

kram kuat lengan anak itu agar meng

atah!" ancam Manda yang semakin menekan ce

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY