asnya urus anak, didik dengan baik, duduk diam di rumah. Aku nggak mau tahu, kamu harus berhenti kerja
eorang Ibu. Mengurus, mendidik, menjaga itu adalah tugas kita.
baik hal yang kecil maupun besar. Tak pernah mereka akur barang seharipun. Keegoisan
al oleh Ibunya. Sejak tadi Karang meraung-raung meminta gendong Ibunya. Anak berusi
k Karang di tengah-
dong oleh baby sitternya
kan! Kamu jangan kayak gembel yang menggebu dan maniak ker
i gendongan baby sitternya dan membawanya ke kamar. Dan yang benar saja, anak la
eras hingga menimbulkan suara yang keras pula. Ia lelah, ia sudah lelah
api rumah yang ia singgahi serasa membuatnya tak nyaman. Ia
tu? Ini adalah tahun ke tujuh aku kehilangan jejakmu yang sulit aku temui. Aku
*
rakhir ia di rawat. Anak kecil berparas cantik itu bahagia bukan kepalang. Sudah
dibentak, diamuk, dipukul dan tidak mendapat kekerasan lainnya. Namun, entah mengapa
a di rumah?" tan
kan Ibu belum berangkat kerja. Memang kenapa?" Bu Patmi t
, Nek, semalam mimpi begitu. Kalau aku bisa minta, aku akan minta sama Allah biar nggak usah bangun aja. Biar aku dipeluk Ibu
biar dipeluk Ibu? Nenek cemburu, Nenek tiap hari peluk kam
t pelukan darinya. Bahkan dalam mimpi sekalipun. Nek, aku mau tahu di mana Ayah aku. Kenapa Nenek nggak pernah cerita soal Ayah? Nenek bilang aku punya Ayah, nenek selalu marah saat ada yang mengataiku
a menghentikan aktivitasnya. Menatap Senja dengan iba
mengalihkan pembicaraan. Sungguh beliau tak mau membu
ga tidak menginginkan aku lahir ke dunia. Lalu
nek akan cerita bagaimana kamu bisa lahir dan terpisah dengan Ayah. Tapi tidak s
n sama saja? Apa jika Nenek cerita ketika aku dewasa semua akan ber
nja tak menanyakan ayahnya? Kenapa begitu sulit mulut Bu Patmi menceritakan Ayah cucunya yang hingga kini ia tak tahu bagaimana bentuk dan rupanya? Di mana
a putih itu. Dua manusia berbeda generasi itu tampak hanyut dalam pikiran masing
ang?" tanyanya
rang, nanti Ibu keburu berangkat kerja. Aku mau cerita ke Ibu kalau aku semalam mimpi di peluk
asih sayang Nenek kurang buat kamu? Nenek sedih melihat kamu yang seperti ini." Bu Patmi terisak pelan. Sungguh sakit hatinya melihat Senja ya
anak yang tidak tahu Ayahnya. Bahkan hanya namanya saja aku tidak tahu. Apa aku salah kalau bertan
menyusul Senja dengan berteriak. Bu P
r
berlari terlalu kencang d
belakang dan menolong ibunya, membantun