img GALERI CERPEN PANAS 21+  /  Bab 2 Ojol dan penumpang kesepian (part 2) | 0.97%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Ojol dan penumpang kesepian (part 2)

Jumlah Kata:1438    |    Dirilis Pada: 23/05/2025

tanah basah mulai tercium bahkan sebelum tetesan pertama jatuh. Ra

r

ekarang. Bawa jake

i aplikasi ojol menyusul pesan itu. Lokasi penjemputan:

ang pintu kontrakan. Belum sempat dicuci. Masih ada bau parfum Ara yang mel

ya tanpa pi

muncul berlari kecil, memayungi kepala dengan tas tote bag. Bajunya sudah setengah basah. Kemeja putih tipis me

elakang. "Cepetan ja

engannya ke perut Raka. Tak hanya memeluk-ia menempel,

gak pake cel

. Tubuhnya oto

kan karena hujan," lanjut Ara, suaranya nyaris

Raka. Tapi motor

pat yang sep

an kota. Terlindung atap dan dikelilingi pohon. Huja

g ia tarik dari tubuhnya, lalu menyelimutkan ke tubuhnya sendir

di bangku beton halte, membuka jaket s

ya. "Dari kemarin ka

. Tapi matanya bicara.

p lurus. Saat kancing terakhir terlepas, dadanya terbuka, penuh, pa

merentangkan jaket ke depan agar m

g bercampur hujan. Tangannya menyentuh paha Ara - kulit basah, hangat, bergetar. Pelan-pelan,

ra

s diem aja.

tertahan. Ara menggigit bibirnya kuat-kuat, tangannya mencengkeram leher Raka, mena

... aku bayangin kamu masukin jari kamu s

erangkat ke bangku, membuka diri lebih lebar. Jaket masih melindungi mereka d

ahan, lalu menggigitnya ringan. Ara menahan erangan,

Masnya juga keluarin

. Ia menggenggamnya dengan penuh nafsu, lalu mulai menggerakkan tangan naik turun per

a napas yang memburu memenuh

di pangkuan M

di pangkuannya, tubuhnya basah, hangat,

yang terus bermain membuat tubuh Ara gemetar. Dan di tengah derasnya

pinggang Ara erat, membiarkan diri larut dalam kenikmatan yang mereka cip

terdi

n kembali normal. Hujan tetap turun, tapi dun

rsenyum nakal. "Mas...

sah. Panas. Dan ja

*

a selesai mandi, hanya mengenakan celana pendek longgar, tubuh masih basah dan beru

dibuka, dunianya

sana. Tanpa b

mirip celana dalam daripada celana jalan. Rambutnya diikat tinggi, wajahnya t

ya sambil melangkah masu

ini? Aku nggak kasih alamat, kan?

dari saku celananya, menggo

tor di meja. Aku pinjam bentar. Sekalian ke tukang kunci.

ak. Karena di balik kegilaan itu, ada

mau kamu ikut

ngannya menyusup ke bawah celana pendek Raka, men

am mimpi itu, aku di atas kamu. Aku ikat tangan kamu ke ranjang. Kamu

rayangi batang panas Raka yan

esisnya. Ia mencium Ara dengan brutal-bibir saling menabrak, lid

ihat, berayun bebas dan menantang. Raka langsung menunduk, menjil

ih keras. Sampai ak

geliat. Tangannya masuk ke celana Raka dari belakang, m

l itu sempit, tapi cukup untuk satu ranjan

elana dalam. Tidak ada sensor. Tubuhnya kini telanjang di bawa

a. "Lihat tubuh yang ka

aka m

erkilat. Ia membuka kedua kakinya perlahan, seperti menyajikan hidangan panas untuk

. Sampai aku ng

bawahnya seperti pria lapar yang menemukan makanan favoritnya. Lidahnya menjelaja

ai, lalu kepalanya sendiri. "Mas.

ik, ia meledak di mulutnya. Cairannya mengalir, hangat dan manis. Raka men

ainan bel

iarkan gadis itu mencicipi dirinya sendiri. Batangnya keras, menyent

. Aku udah n

h mereka menyatu. Pelan-pelan, lalu lebih cepat. Suara tubuh saling bertabrak

ku mau

. Rambutnya tergerai, dadanya bergoyang, tangannya di dada Raka. Ia menaik

k? Enak nggak

enak ba

lalu berteriak kecil saat tubuhnya kemba

nas dan dalam. Nafasnya berat. Tubuh mereka l

dada Raka,

kontrakan

Tapi kamu nggak boleh pakai

ongak. "

gak perlu buka kunci

bir Raka lagi. Panas. Dalam. P

*

img

Konten

Bab 1 Ojol dan penumpang kesepian (part 1) Bab 2 Ojol dan penumpang kesepian (part 2) Bab 3 Ojol dan penumpang kesepian (part 3) Bab 4 Ojol dan penumpang kesepian (part 4 end) Bab 5 Diagnosa nafsu (part 1) Bab 6 Diognosa nafsu (part 2)
Bab 7 Diognosa nafsu (part 3 end)
Bab 8 Dermaga Gairah (part 1)
Bab 9 Dermaga gairah (part 2)
Bab 10 Dermaga gairah (part 3 end)
Bab 11 Gairah loreng dan bidan desa (part 1)
Bab 12 Gairah loreng dan bidan desa (part 2)
Bab 13 Gairah loreng dan bidan desa (part 3)
Bab 14 Gairah loreng dan bidan desa (part 4 end)
Bab 15 Kakak tiri (part 1)
Bab 16 Kakak tiri (part 2)
Bab 17 Kakak tiri (part 3)
Bab 18 Kakak tiri (part 4)
Bab 19 Kakak tiri (part 5)
Bab 20 Kakak tiri (part 6)
Bab 21 Kakak tiri (part 7)
Bab 22 kakak tiri (part 8 end)
Bab 23 Eksperimen liar (part 1)
Bab 24 Eksperimen liar (part 2)
Bab 25 Eksperimen liar (part 3)
Bab 26 Eksperimen liar (part 4)
Bab 27 Eksperimen liar (part 5)
Bab 28 Eksperimen liar (part 6)
Bab 29 Eksperimen liar (part 7)
Bab 30 Eksperimen liar (part 8 end)
Bab 31 Terjebak bersama (part 1)
Bab 32 Terjebak bersama (part 2)
Bab 33 Terjebak bersama (part 3)
Bab 34 Terjebak bersama (part 4)
Bab 35 Terjebak bersama (part 5)
Bab 36 Terjebak bersama (part 6)
Bab 37 Terjebak bersama (part 7)
Bab 38 Terjebak bersama (part 8 end)
Bab 39 Guru privat yang menggoda (part 1)
Bab 40 Guru privat yang menggoda (part 2)
Bab 41 Guru privat yang menggoda (part 3)
Bab 42 Guru privat yang menggoda (part 4)
Bab 43 Guru privat yang menggoda (part 5)
Bab 44 Guru privat yang menggoda (part 6)
Bab 45 Guru privat yang menggoda (part 7)
Bab 46 Guru privat yang menggoda (part 8)
Bab 47 Guru privat yang menggoda (part 9)
Bab 48 Guru privat yang menggoda (part 10)
Bab 49 Guru privat yang menggoda (part 11)
Bab 50 Guru privat yang menggoda (part 12 end)
Bab 51 Pelarian dari realitas (part 1)
Bab 52 Pelarian dari realitas (part 2)
Bab 53 Pelarian dari realitas (part 3)
Bab 54 Pelarian dari realitas (part 4 end)
Bab 55 Kontrol sang CEO (part 1)
Bab 56 Kontrol sang CEO (part 2)
Bab 57 Kontrol sang CEO (part 3)
Bab 58 Kontrol sang CEO (part 4)
Bab 59 Kontrol sang CEO (part 5)
Bab 60 Kontrol sang CEO (part 6)
Bab 61 Kontrol sang CEO (part 7)
Bab 62 Kontrol sang CEO (part 8 end)
Bab 63 Luka dan gairah (part 1)
Bab 64 Luka dan gairah (part 2)
Bab 65 Luka dan gairah (part 3)
Bab 66 Luka dan gairah (part 4)
Bab 67 Luka dan gairah (part 5)
Bab 68 Luka dan gairah (part 6)
Bab 69 Luka dan gairah (part 7)
Bab 70 Luka dan gairah (part 8)
Bab 71 Luka dan gairah (part 9)
Bab 72 Luka dan gairah (part 10)
Bab 73 Luka dan gairah (part 11)
Bab 74 Luka dan gairah (part 12 end)
Bab 75 Desir gairah di gerbong kereta (part 1)
Bab 76 Desir gairah di gerbong kereta (part 2)
Bab 77 Desir gairah di gerbong kereta (part 3)
Bab 78 Desir gairah di gerbong kereta (part 4)
Bab 79 Desir gairah di gerbong kereta (part 5)
Bab 80 Desir gairah di gerbong kereta (part 6)
Bab 81 Desir gairah di gerbong kereta (part 7)
Bab 82 Desir gairah di gerbong kereta (part 8 end)
Bab 83 Jangan paman! (part 1)
Bab 84 Jangan paman! (part 2)
Bab 85 Jangan paman! (part 3)
Bab 86 Jangan paman! (part 4)
Bab 87 Jangan paman! (part 5)
Bab 88 Jangan paman! (part 6)
Bab 89 Jangan paman! (part 7)
Bab 90 Jangan paman! (part 8)
Bab 91 Jangan paman! (part 9)
Bab 92 Jangan paman (part 10)
Bab 93 Jangan paman! (part 11)
Bab 94 Jangan paman! (part 12 end)
Bab 95 Sumpah rahasia (part 1)
Bab 96 Sumpah rahasia (part 2)
Bab 97 Sumpah rahasia (part 3)
Bab 98 Sumpah rahasia (part 4)
Bab 99 Sumpah rahasia (part 5)
Bab 100 Sumpah rahasia (part 6)
img
  /  3
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY