img GALERI CERPEN PANAS 21+  /  Bab 2 Ojol dan penumpang kesepian (part 2) | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Ojol dan penumpang kesepian (part 2)

Jumlah Kata:1438    |    Dirilis Pada: 23/05/2025

tanah basah mulai tercium bahkan sebelum tetesan pertama jatuh. Ra

r

ekarang. Bawa jake

i aplikasi ojol menyusul pesan itu. Lokasi penjemputan:

ang pintu kontrakan. Belum sempat dicuci. Masih ada bau parfum Ara yang mel

ya tanpa pi

muncul berlari kecil, memayungi kepala dengan tas tote bag. Bajunya sudah setengah basah. Kemeja putih tipis me

elakang. "Cepetan ja

engannya ke perut Raka. Tak hanya memeluk-ia menempel,

gak pake cel

. Tubuhnya oto

kan karena hujan," lanjut Ara, suaranya nyaris

Raka. Tapi motor

pat yang sep

an kota. Terlindung atap dan dikelilingi pohon. Huja

g ia tarik dari tubuhnya, lalu menyelimutkan ke tubuhnya sendir

di bangku beton halte, membuka jaket s

ya. "Dari kemarin ka

. Tapi matanya bicara.

p lurus. Saat kancing terakhir terlepas, dadanya terbuka, penuh, pa

merentangkan jaket ke depan agar m

g bercampur hujan. Tangannya menyentuh paha Ara - kulit basah, hangat, bergetar. Pelan-pelan,

ra

s diem aja.

tertahan. Ara menggigit bibirnya kuat-kuat, tangannya mencengkeram leher Raka, mena

... aku bayangin kamu masukin jari kamu s

erangkat ke bangku, membuka diri lebih lebar. Jaket masih melindungi mereka d

ahan, lalu menggigitnya ringan. Ara menahan erangan,

Masnya juga keluarin

. Ia menggenggamnya dengan penuh nafsu, lalu mulai menggerakkan tangan naik turun per

a napas yang memburu memenuh

di pangkuan M

di pangkuannya, tubuhnya basah, hangat,

yang terus bermain membuat tubuh Ara gemetar. Dan di tengah derasnya

pinggang Ara erat, membiarkan diri larut dalam kenikmatan yang mereka cip

terdi

n kembali normal. Hujan tetap turun, tapi dun

rsenyum nakal. "Mas...

sah. Panas. Dan ja

*

a selesai mandi, hanya mengenakan celana pendek longgar, tubuh masih basah dan beru

dibuka, dunianya

sana. Tanpa b

mirip celana dalam daripada celana jalan. Rambutnya diikat tinggi, wajahnya t

ya sambil melangkah masu

ini? Aku nggak kasih alamat, kan?

dari saku celananya, menggo

tor di meja. Aku pinjam bentar. Sekalian ke tukang kunci.

ak. Karena di balik kegilaan itu, ada

mau kamu ikut

ngannya menyusup ke bawah celana pendek Raka, men

am mimpi itu, aku di atas kamu. Aku ikat tangan kamu ke ranjang. Kamu

rayangi batang panas Raka yan

esisnya. Ia mencium Ara dengan brutal-bibir saling menabrak, lid

ihat, berayun bebas dan menantang. Raka langsung menunduk, menjil

ih keras. Sampai ak

geliat. Tangannya masuk ke celana Raka dari belakang, m

l itu sempit, tapi cukup untuk satu ranjan

elana dalam. Tidak ada sensor. Tubuhnya kini telanjang di bawa

a. "Lihat tubuh yang ka

aka m

erkilat. Ia membuka kedua kakinya perlahan, seperti menyajikan hidangan panas untuk

. Sampai aku ng

bawahnya seperti pria lapar yang menemukan makanan favoritnya. Lidahnya menjelaja

ai, lalu kepalanya sendiri. "Mas.

ik, ia meledak di mulutnya. Cairannya mengalir, hangat dan manis. Raka men

ainan bel

iarkan gadis itu mencicipi dirinya sendiri. Batangnya keras, menyent

. Aku udah n

h mereka menyatu. Pelan-pelan, lalu lebih cepat. Suara tubuh saling bertabrak

ku mau

. Rambutnya tergerai, dadanya bergoyang, tangannya di dada Raka. Ia menaik

k? Enak nggak

enak ba

lalu berteriak kecil saat tubuhnya kemba

nas dan dalam. Nafasnya berat. Tubuh mereka l

dada Raka,

kontrakan

Tapi kamu nggak boleh pakai

ongak. "

gak perlu buka kunci

bir Raka lagi. Panas. Dalam. P

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY