img GALERI CERPEN PANAS 21+  /  Bab 3 Ojol dan penumpang kesepian (part 3) | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Ojol dan penumpang kesepian (part 3)

Jumlah Kata:1257    |    Dirilis Pada: 23/05/2025

bali menjadi kota yang menyembunyika

pelan di bawah lampu jalan yang kuning redup. Sejak

ket itu l

pake dale

udukku ag

dan celana rok panjang hitam. Sepintas, seperti mahasiswi pada umumnya. Tapi tatapan matanya s

mput malam-malam gini?" tanya

di belakang kamu," katanya ringan.

ya sekadar memeluk, tapi merekat. Tubuhnya menempel dari dada hingga paha.

alan-jalan sepi, malam semakin larut. Tapi di antara jal

tangan Ara bergerak.

di jalan,"

empel di telinga Raka. "Kamu bisa ngerasain aku... t

ke dada, turun lagi ke paha, lalu kembali ke pingg

nggak pake dalem

kehilangan k

l banget begini... b

ua motor lain di seberang. Ara makin merapat, dan saat itu juga, ia mendorong tubu

asah, Mas.

nnya sudah kabur. Jalanan di depannya kabur. Hanya ada de

kota. Jalan sepi, hanya s

dulu ya, bentar...

t. "Terusin jalan. Tapi b

esleting jaket sambil tetap menjaga kemudi. Udara malam la

tuh kulit hangatnya, menggaruk dada dengan pelan

bisiknya nakal. "Aku bi

lai olen

kang nggak, biar kerasa leb

kamu,

cil. "Iya. Dan

berhenti, lampu motor masih menyala, sorotnya mengarah ke jalan kosong. Angin malam me

. "Sini," katanya sa

inya naik ke sisi kiri motor, satu lagi ke kanan. Posisi merek

katanya. "Terusin jal

u naik b

ar deg-degannya

ka men

ggoyang pelan tubuhnya sambil menatap mata Raka lurus-lurus. Roknya tersingkap, rambu

agi?" katanya, wajahnya hany

Nanti aku

atuh. Kalau kita jatuh, bajuku kebuka.

al

rus nika

Motor tetap

ra

ya, masih me

karena bajumu kebuka, atau

pi juga menggoda seperti

uanya,

u, dan untuk pertama kalinya di tempat terbuka, bibir mereka bertemu. Dalam.

*

a bangun buka

r yang menuntut terus dipeluk. Di balik selimut tipis yang menjuntai, tubuh mungil itu tak memakai seh

i tidak lagi teras

Di atas meja, ada pembalut, parfum semprot, dan laptop p

celana dalam Ara yang dig

ana pendek, lalu duduk di pinggir ranjan

rasa kehilangan. Justru seb

il itu melingkar di pingg

pur. N

leh. Belum

eparuh mengantuk. Tapi senyumnya penuh kemenangan. Ia menarik leher Raka mend

merebah lagi seperti ratu yang baru

dak mandi. Tapi me

ketika siang tiba, mereka hanya memakai celana pendek dan kaos longgar-berjalan di dala

*

te kerja. Tapi konsentrasinya terus buyar karena Ara berkeliaran di kam

kamu ya. Aku udah dua

kamu nggak

ari, mengambil kaos Raka, memakainya t

. Mulai sekarang

ntrakan cowok. Sempit. Pengap. N

amu." Ia menyandarkan kepal

lau kamu beneran tinggal, ini bu

hu. Aku udah milih. Aku

k ke bawah, seperti biasa. Tapi kali ini buk

nggenggam kemaluan Raka dengan lembut namun mant

napas. Tapi

encub

ab,

ya. Pun

puas. Tapi b

, aku mau b

ya menyentuh. Ia menguasai. Perlahan, penuh kendali. Tapi t

ntara Ara duduk di tepi ranjang sambil mengecek pesan masuk di HP-n

u pengen kamu jemput siang. Kita ke kos

a sekalia

. "Enggak. Kita cuma mampi

ebentar. La

an miliknya lagi.

ustru hidupnya te

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY