i lingkaran, dari ruang bisnis yang penuh negosiasi hingga
ksotis dalam darahnya. Wajahnya yang tampan dan karismatik, ditambah dengan tatapan
santai, penuh percaya diri, dan selalu menjadi pusat perhatian. Tapi di balik itu, dia adalah raja rusuh, peng
iarkan ketidakadilan terjadi di hadapannya. Bagi orang-orang lemah yang membutuhkan perlindungan
sosok yang tak hanya menawan tetapi juga berbahaya. Namun, hidupnya berubah ketik
kan gelar "badboy"-nya dan berusa
ro. Di tanah kelahirannya ini, ia sempat mengecap kebahagiaan sebagai seorang suami. Ia menikah dengan seorang gadi
us duda di usia muda, ia memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih
ya kini tak sekadar penuh petualangan, tapi juga dipenuhi romantika
nita-ia adalah pemuas yang tak ada bandingnya. Namun, jangan perna
alam bersamanya, cukup untuk membuat banyak wanita tak bisa melupakan, tetapi juga tak akan bisa mengulanginya. Karena Zidane melakukan
bak, berbahaya, tetapi juga memesona. Banyak hal tak terduga yang terjadi dalam pe
kebanyakan orang mulai terlelap. Di sebuah lounge eksklusif di pusat kota, ia duduk santai
g tegas. Tatapan matanya, tajam seperti elang gurun, menyapu
senyumnya menantang. Sudah sejak tadi ia memperhatikan Zi
ke tempat seperti ini," ucapnya,
bibirnya terangkat tipis. "Lalu me
Tapi auramu berbeda." Ia memainkan u
e depan, membuat wanita itu tanpa sadar menahan napas. "Ka
ria ini-bukan sekadar ketampanan, bukan sekadar daya tarik biasa. Ada d
tapnya sebentar, lalu berdiri. Tanpa kata, tanpa isyarat. P
nya layak. Bagi wanita seperti itu, dia bukan pria yang bisa diik
mpur angin laut menerpa wajahnya. Tapi pikirannya tidak di situ. Sudah lama s
motor sport berwarna hitam matte menunggunya-Ducati Panigale V4. Me
kulit ke tangannya. Jaket hitamnya menyatu dengan bayangan malam, menciptakan silue
dian, di
ane tak sekadar berkendara-dia menaklukkan aspal. Tikungan tajam diambil tanpa ragu, suar
h saat melihat siluet hitam mendekat. Zidane tahu tipe mereka-anak-anak yang merasa jago di jalanan.
ant
alik helm. Mereka tidak tah
in Ducati-nya meraung, melesat di atas aspal seperti meteor jatuh. Jalanan kosong
ipada melawan batas. Entah batas kecepatan,
an sekadar Zidane
alah Raja Jalanan
masih berpacu, sisa-sisa adrenalin dari balapan singkat tadi masih mengalir dalam darahnya. Namun
pria itu babak belur, darah mengalir dari pelipisnya, dan tubuhnya gemetar ketakutan. Sementara itu, salah s
depan Ducati-nya menerangi mereka, membuat pa
" Salah satu dari
ngan tenang. Tatapannya dingin dan menusuk.
ju selangkah, kepalan tangannya berd
apas. "Kalian sal
lu menghindar ke samping dengan mudah. Sebelum si preman sempat bereaksi, sikut Zidane meng
nya dengan liar. Zidane tidak mundur. Ia menangkap pergelangan tangan si preman, memutarnya dengan keku
emua dan langsung mundur, waj
tanya menakutkan. "Pergi, sebelum g
n itu berlari kabur, meninggal
pria yang tadi dikeroyok.
n di sini?" tanya Zidane, nada sua
. saya baru pulang kerja,
tadi dirampas para preman, lalu menyer
"Terima kasih... saya nggak tahu harus
is, lalu berdiri. Dia tida
am ini seharusnya biasa saja, tapi seperti bias
mnya, menyalakan motor
g mengepul dari warung-warung pinggir jalan. Di salah satu sudut yang agak sepi, sekelompok sopir truk dan angkot duduk meng
elum akhirnya mati, menyisakan siluet seorang pria tinggi yang turun dengan gerakan santai. Hel
rseru, "Woy, Mafia S
anyak bicara, ia menarik kursi kayu reyot dan duduk di antara
Bang Mamat, menyodorkan segelas kopi hitam. "Ini,
gukan. "Kopi selalu lebih jujur," uja
ang ngerti kopi terminal ini rasanya lebih enak dari kafe mahal,"
yang keras. Zidane lebih banyak mendengar, sesekali mengangguk atau menanggapi dengan kalimat
hu, Zidane buk
Sejak saat itu, nama "Mafia Syariah" mulai beredar di kalangan sopir malam. Dia sering datang ke terminal, duduk di warung, mendengar cerit
ka tidak bu
u dari sedikit orang yang masih memi
nongkrong di sini, tapi lu selalu diterima di mana aja. Kayak ha
kin karena kita semua sama. Cuma manusia yang cari
Zidane tetap di sana, tidak tergesa-gesa. Untuk malam i
a, dan berbagi kehangatan dengan orang-orang yang mungkin leb
*