img Menikah Demi Warisan  /  Bab 2 II | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 II

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 30/05/2025

engepak barang-barangnya ke dalam tas kecil yang b

up rapat, pandangannya beralih ke tempat tidur

an ibu jari si kecil masih di dalam mulutnya. Kaki mereka saling bertautan dan mereka bernapas bersamaan; hati

ara kedua adiknya dengan Amanda yang kini berusia dua puluh satu tahun. Emma dan Ibunya bekerja di dua tempat sekalig

sap air liur yang keluar dari ujung bibir Stella,

nya keluar dari kamar mereka secara diam-diam, melewati sofa tempat dimana kaka

epan akhirnya berderit terbuka. Ia memutar bahunya untuk melihat siapa itu,

u pergi ke mana?" Dia melangkah mendekat hanya dengan kaus kaki dan menemp

pergi!"

ap bahu adiknya. "Kakak akan pergi ke suatu te

asanya pasti akan buruk, Karen

un ia sendiri tidak yakin seberapa benar pernyataan itu. Ia tidak tahu detail apapun me

ikut bers

erbalik ke samping untuk mengangkat dagu adiknya

p, lebih banyak air mata mengalir di wajah

njaga kami kalau Ka

memegang wajah adiknya de

njaga kalian.

n sibuk

terlalu banyak, karena kakak ak

ngkilap berhenti di jalan masuk rumah mereka yang pendek. Mereka berdua melihat

rtegas fakta itu saat dia berjalan dengan tujuan ke arah ruma

er," katanya, tanpa meng

ongak tanpa berdiri. Dia te

Scott. Aku adalah perwakilan dari keluarga P

an saat berdiri, ia masih merasa kecil seperti saat ia

ucapkan selamat tinggal pa

singkat dan berkata,

eng tangan Sophia dan membawa mereka berdua masuk ke t

ku," kata Amanda, dan Ibunya bergegas d

ya erat. Amanda membalas pelukan

idak akan pernah bisa..." Dia memotong perkataannya sendiri dan menarik diri

ya. Kakaknya, Emma memeluknya sama eratnya, lalu Amanda berlutut un

ta Amanda kepada mereka, memeluk mereka dengan

upakan kami!" S

mata. "Itu tidak akan terjadi. Kakak terlalu mencintai kalian, kakak

ng kali, berlama-lama di sisi kepala merek

" Amanda berkata pada mereka. "D

ophia berkata, "Kami

ntai kalian," kat

anda melirik terakhir kali pada keempatnya, lalu berbalik dengan paka

di tempat ia meninggalkannya. Wanita itu meliri

katanya, melirik tasnya. "Aku haru

yanya, menggengg

i, terutama karena ia tidak bisa melihat mata wa

wa," katanya tanpa menjawab pertanyaan Amanda, "Kami

yimpan semua yang pernah ia hargai. Ia tidak berencana me

enyimpannya,"

ena mengalah dan menyuruhnya masuk ke kursi belakang. Wanita itu t

ia tumpangi. Ia biasanya naik bus. Mobil Ibunya adalah Toyota tua dengan AC

mu ke Hair And Body Spa di pusat kota untuk makeover seluruh tubuh dan rambutmu. Mereka

a Amanda, mengingat nama y

kalau wanita itu seperti tengah menahan

ena. "Dari L

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY