membangunkan Amanda, wajahnya hanya
nya menembus keheningan.
anya-tanya apakah ia tanpa sengaja melewatkan alarmnya.
pelan, agar tidak mem
u. "Mama harus memberitah
tidur di sisi tempat tidur dekat nakas. Adiknya itu memeluk dirinya sendiri aga
k. Ibunya membawanya ke dapur, di mana satu lampu kuning kecil menyala. Cahaya redup itu menciptak
nya Amanda, m
nya, dengan wajah da
" ucap Amanda, yang ki
yang mungkin dikatakan ibunya. Seluruh anggota keluarga berada di dalam ru
a yang sedang terjadi atau mengapa ibunya
menggeleng pelan. "Tapi kau hanya perlu menden
skipun ia sendiri tidak tah
g. "Kau tahu keluarga tempat
ker, tentu saja Amanda mengenal mereka. Mereka adalah salah satu kelua
orang yang punya mata pasti tahu siapa mereka. Amanda tidak begitu menyukai mereka, t
ahnya, Bernard Parker. Amanda juga pernah mendengar bahwa kelu
u saja meninggal,
ke berita, tapi ia juga tidak merasa peduli. Keberadaan tua
.." uc
rnard tentu saja meninggalkan sejumlah besar uang. Banyak sekali. Dan sebagian besar seharusnya
embali m
rat agar dia bisa mendapatkannya adalah jika dia sudah menikah. Dan selama tujuh tahun Mama bekerja di sana, pria itu bukan tipe or
ng Mama tahu tentang keluarga Parker, mereka sangat... sangat serius s
a tidak yakin apakah ia ingin tahu. Sepertinya sang ibu berharap
e batang hidung. "Mama ada di ruangan saat semua itu dibahas, da
pat. Ia sudah bingung sejak tadi, dan sekarang
erkejut. "Tidak."
rsedia membayar cukup banyak untuk membuat kita bisa keluar dari rumah ini, keluar dari
akaian yang layak dengan ukuran yang pas." Matanya mulai berkaca-kaca, dan saat itu Am
pan yang jauh lebih baik dari yang k
k, terkejut. "Aku masih tidak mengerti. Apa mak
mah mewah, punya cukup makanan untukmu. Kau akan merasa hangat. Kau akan punya cukup uang. Kau akan punya segalanya yang s
ibunya menggelengkan kepala dan menunduk, sebelum kembali menatap mata putrinya. "Tapi Mama tidak
atnya, sang ibu memintanya menjadi istri Lucas Parker aga
Namun kemudian ia teringat bagaimana Stella dan Sophia memandangnya
makan malam. Ia teringat semua yang mereka lalui sambil tetap tersenyum, padahal anak-anak seusia mereka seharusny
ak akan sanggup melihat adiknya terus tenggelam dalam kemiskinan. Segala yang
iakan keluarganya, maka ia a
nikah dengannya?" tan
"Lebih tepatnya, kau akan seger
sa bertemu. Tentu saja, nanti saat keadaan kita sudah lebih baik." Air mata menetes di
nda, merengkuh wajah ibunya dengan kedua tangan. "Jik