n suami barunya duduk di bangku belakang limosin, dalam perjal
ata ibu mertuanya padanya, tetapi ia sama sek
gerbang dan memasuki jalan melingkar, ia tak bisa menahan diri untuk tidak ternganga melihat rumah besar yang terhampar di hadapannya. Luc
gan itu, dan sedikit tersandung sepatu saa
mulai, namun kata-
an tiba-tiba, tetapi kemudian meral
setelan jas rapi menghampiri Amanda d
sekali tidak mengerti apa yang sedan
anda teringat bahwa tasnya ada disampingnya, tas dari kehid
n khawatir. Saya bisa
nya tatapan penuh harap yang tak b
Amanda, tertawa ramah. "Dan seju
ahnya, dimana pria itu berdiri sambil menyalakan pemantik pada cerutunya.
ikahan kita," katanya, me
h kau lebih suka memecahkan se
ggapi Lucas. Ia sama sekali tidak tahu
ikit kesal. "Ada barang-barang penting di
arang untukmu disini
pergi kemanapun kecuali bersamaku. Jadi, permisi..." Amanda mengambi
ncari jalan
kan suaranya, tetapi entah bagaimana s
a, sayang, jika ka
ng megah. Apa yang terhampar di hadapannya membuat nafasnya tertah
dua sisinya, dengan lampu gantung berkilau dengan detail rum
e lantai atas. Ada kamar tidur di mana-mana, kamar mandi di mana-
yakini bukan kamar tidur utama. Ia tetap menempatinya, dengan sangat
kaian dalamnya sendiri dan mengeluarkan celana training lam
anyak teman kakaknya. Begitu mengenakan pakaian yang ia kenali, ia merasa
takkan di laci atau di atas meja rias. Ia tidak punya banyak pernak-pernik dan pakaiannya bahk
mereka tahun ini. Dalam fotonya, Stella kehilangan salah satu gigi depannya. Bintik-bintik di wajah
, dan ia tahu rasa sakit itu hanya akan bertambah parah. Ia hanya bis
, jadi ia tidak mendengar kedatangannya. Ia baru meny
a i
apa. Di tangannya, Lucas memegang sebuah kain biru terlipat, dan dia mengusap-usa
eperti sebuah perintah. Ia merebutnya dari Lucas dan
a cukup tertekan. "Tapi to
ercakapan mereka, pria itu berbalik dan pergi
etika ia mendengar percakapan dari ujung lorong. Rumah ini beg
bersikap dingin satu sama lain? Apaka
n suaranya terdengar mencurigakan. Saat itu, ia menyadari bahwa orang-o
ngan konyol," kata Lucas, menggunakan nada
il mungil. Wanita yang ringkih, dia bu
Hanya memicu rasa ingin tahu saya. Saya akan berada d
ga tinggal di rumah ini? Amanda tidak tahu, itu bukan tugasnya untuk mencari tahu. Tugasnya adalah menja
ucas. "Temui aku
s melewati pintu, tidak lagi mengenakan jas pernikahannya,
yang bisa dilakukan. Ia ingin mengenakan pakaiannya sendiri agar bisa meras
an, sedang mengelap gelas dengan kain, dan suami barunya berada di dekat jendela besar. Lu
p dekat. Ia merentangkan tangannya, meraih
yang cantik. Li
gat lelah. Ia tidak tahu apa yang dilihat Lucas dari wajahnya hingg
a tidak yakin bagaimana harus membalasnya. Luc
a mengerti bahwa itulah yang akan Lucas lakukan. Jadi, ia dengan cepat mengikuti geraka
an. Jantungnya berdebar kencang dan darahnya memanas, dan ia mendapati dirinya menghirup
embelai pipinya. "Dan aku cuk
rus memeluk pinggangnya, mengaguminya, sampai Henry meninggalkan ruan
, tetapi cukup untuk memberitahunya bahwa pria itu telah selesai. Mereka tela
dan pada malam pertama pernikahannya, Amanda akan merasa