img Penyesalan Suami Setelah Bercerai  /  Bab 2 Terpaksa Datang ke pesta | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Terpaksa Datang ke pesta

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 02/06/2025

i di depan cermin, mengenakan gaun panjang berwarna merah marun dengan potongan sederhana tapi elegan. Rambutny

s panjang yang ditahan sejak tadi. Jantungnya berdebar-debar, bukan karena gugup, tapi karena enggan. Hatinya belum se

asnya sempurna, dasi hitam membingkai lehernya dengan rapi, dan wajahnya

a menatap sang istri seperti baru menyadari sesuatu yang selama ini ia abaikan: Claire beg

elan, menahan napas. "Teri

an untukmu, Sebastian. Aku hanya tidak ingin m

an kecil. Ia tahu, luka semalam belum bisa disembuhkan hanya

-

lengkap dengan dekorasi mewah bernuansa emas dan putih. Para tamu berdatangan dengan p

tas. Beberapa pasang mata menoleh ke arah mereka-pasangan yang selama ini dikenal sebagai

laire, menghampiri mereka. Wanita itu berdiri angkuh

is, lalu mencium pipi anaknya dan memeluk menantuny

sopan. "Selamat ulang

ajahnya dengan semangat. "Oh! Kau ha

nggandeng tangannya dan menyeretnya pel

an yang bergelombang indah. Gaun hitamnya pas badan, elegan tapi menggoda.

adalah Va

h Sebastian saat mereka kuliah di London. Pintar, cerdas, dan sek

e mem

lembut. "Sebastian sering cerita soal kam

degup jantungnya yang membabi but

anya, ada bara ya

n api. "Vania dulu sangat dekat dengan keluarga kami. Bahkan Ibu per

tersenyum k

ka punya ikatan yang... istimewa," ta

i jarum yang ditusukkan p

eka, tiba-tiba ikut tersenyum dan memanggil, "

ebastian! Astaga, sudah bertahun-ta

cil. "Kau juga. Masi

ara mereka, seperti h

pekerjaanmu? Terakhir dengar, kamu

n energi. Cukup menantang, tapi menyen

itu. Tapi ia bertahan. Menyaksikan suaminya tertawa-tawa yang tak pernah

masa kuliah, proyek, bahkan lelucon lama. Claire t

toilet," bisik C

ar-benar peduli. "Nanti kembali ya. Nenek p

et. Tapi ke balkon luar, tempat yang s

h dari kejauhan. Tapi keindahan itu tak bisa meredakan panas di

sih di sini?"

air

atang dari

ast

mencoba menetralkan

u menghilang. Ibu bilan

mencariku. Aku yakin Vania bisa mengga

s dalam. "Jangan seperti ini. Aku ha

anda seperti aku tak ada. Bahkan ibumu memperkenalkannya padaku

apa. Dia memang sela

ara sembarangan saat tertawa lepas di hadapann

rdiam. Tidak

n karena aku ingin Dihargai. Tapi karena aku berusaha menjaga

e, aku

lah harus selalu menjadi yang paling meng

berlinang air mata. Tangannya terangkat, ingi

n. "Kau tidak berhak m

rti anak kecil yang ditegur. Waja

air

ilah dengan melihatku. Bukan hanya sebagai istrimu di ata

maka pesta ulang tahun nenekmu ini akan menjadi pes

angan, meninggalkan Sebastian sendirian di balkon dengan ang

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY