beradu, diselingi tawa para tamu yang bergema riang. Tapi di tengah pesta yang megah dan penuh warn
masa lalu. Vania Larissa berdiri di sampingnya, mengenakan gaun merah elegan, tangannya menyentuh lengan Seba
n. Tapi matanya tak bisa dia bohongi. Ia melihat bagaimana Sebastian menyeka rambut Vania yang tertiup an
erbuka, terdengar sorakan dari beberapa
masih cocok
ayak pasangan
n Vania... pa
nya menampar harga dirinya sebagai istri. Itu menusuk langsung ke ha
da dalam hidup Sebastian. Bahkan Sebastian sendiri tidak berusaha mencari tatapan istrinya. Ia larut dala
rgi, pemandangan berikutnya membuat
ngan Sebastian. Dan pria itu...
rasa berguncang. Seolah seluru
ku
ang begitu kera
ang tak peduli, tak mendengar sapa, tak menjawab pertanyaan. Ia hanya ingin perg
menuju taman hotel. Angin malam menyambutnya dengan k
taman, Claire akhirnya berhenti. Ia
hirnya menyerah setelah terlalu lama bertahan. Claire memeluk tubuh
?" bisiknya lirih. "Apa a
ul, tidak berguna, tidak pantas jadi istri. Ia teringat bagaimana Sebastian membela Vania, menyekaegangi dadanya yang
a-luka kecil, mencoba tetap tegar. Tapi malam ini, luka itu membusu
.." lirih Claire. "Tapi kena
-
. Ia menoleh ke kiri dan kanan, mencari sosok istrinya di antara kerumunan. Ta
anggil, menyadari pria
h. "Aku harus m
iratkan rasa tak suka. "Kenapa? Dia sudah
nak, ragu. Tapi ins
s bicara
h cepat ke arah taman belakang. Langkahnya dihentikan o
ia melihat sosok wanita yang terduduk di bangku kayu. Bahunya naik tu
ambat. Ada rasa bersalah yang mulai men
." panggi
ya bengkak. Air matanya
nya datar. "J
tempat. "Claire, de
a maaf karena memeluk mantan kekasihmu di dep
rdiam. Tak b
at suamiku sendiri lebih peduli pada wanita lain, bahkan
njangkau tangannya,
i kamu... kamu tak pernah ada untukku. Kamu bahkan ta
f... Aku... mungkin terlalu terkejut melihat Va
Kamu mungkin tidak bern
amun sebelum benar-bena
n. Menyembunyikan air mata setiap kali hasil test kehamilan itu negatif. Tersenyum di depan
pnya tak percaya
u. Jangan cari aku malam ini. Kalau kamu benar-benar peduli pa
ian berdiri sendirian di taman, dikelilingi mal
-
ng, menarik gaunnya hingga robek, dan menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Seluruha dari pria yang bahkan tak tahu cara menghargainya. Ia t
ang ia butuhkan bukan waktu untuk memperbaiki pernikahan,
melihat notifik
kamu baik
bungi. Seorang pria dari masa lalu. Seor
membalas
wa mungkin... ada kehidupan lain yang men