Ia sudah menunggu momen ini sejak dua hari lalu, dan malam ini-saat Livia dan Revaldo Dirganta
rus menggerogoti sistem imunnya. Tapi pandangannya mulai lebih jer
dikit," bisiknya, namun suar
ang bahu saya, ya? Kita hampir kelua
ah rak buku tua yang ia buka diam-diam beberapa jam lalu. Ia tahu sistem keamanan rumah itu, ia tahu ja
dentum, gelak tawa Livia dan Revaldo bercampu
seru Livia sambil menen
sejarah masa lalu!" balas Revaldo sambil t
wah kaki mereka, sang pria yang mereka
-
aldi menuju lorong sempit yang terhubung ke taman belakang. Ia sudah membuka pagar besi kecil d
am menerpa wajah mereka. Isla nyaris menangis karena a
semak, bersembunyi dari pandangan CCTV gerbang utama. Ia membukakan
arus pergi sejauh m
kawasan elite tempat tinggal keluarga Sebastian Hale. Jantungnya berdetak keras, tangannya meng
-
ua peninggalan nenek Isla di pinggiran kota. Tempat itu su
ah payah. Ia merebahkannya di ranjang kecil di ruang
uar dari rumah itu," kata Isla sambil me
ya masih pucat. "Kau... menyelamatkanku
nunduk. Tapi dalam hatinya, ada badai perasaan yang tak bi
-
makin liar. Livia dan Revaldo tengah menari di
a rumah menyadari sesuatu tak beres. "Bu Livia! Rak
gaun merah terbuka langsung
kan hanyalah ruangan kosong. Tempat tidur tempat Revaldi dirantai kini
ANG!" teriak Revaldo
apa yang bisa menolongnya
CCTV di dekat tangga belakang yang merekam
.. pelacur re
lum mereka bicara ke siapa pun!" ben
uduk di kursi kayu tua sambi
kan tahu Anda hilang. Kita ti
ku harus tahu satu hal. Kenapa...
u harus berkata apa. Ia hanya tahu... ia t
kan, Pak. Saya tak tahan melihat Anda direndahka
an Revaldo berputar seperti film horor. Tapi kini, ada satu hal yang membuatnya tetap
Isla. Bersama. Tapi pertama-tama, aku har
. "Saya di sini
ergian mereka, Livia dan Revaldo sudah mengerahkan orang-orang mereka.