ana hatinya tak kalah kelabu. Sejak malam pertunangan yang gagal, hidupnya berubah drastis. Ia memilih fokus pada pekerjaannya,
m mengilap berhenti tepat di depannya. Dua pria berpakaian jas keluar dengan eks
tanya salah satu pria itu de
aya. A
ukkan kartu identitas. "Saya Oliver,
"Presdir Nathani
Blake ingin bertemu Anda
an dahi. "Kenap
ya. Tapi ini sangat penting. Dan... mendesak.
ya pada bos besar itu jauh lebih kuat. Ia pun mengangguk pel
rjalanan, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Kenapa CEO setingk
rbang besi otomatis terbuka perlahan, memperlihatkan taman luas dengan air mancur mel
eterkejutannya bertambah ketika mendapati Nathaniel Bla
ujarnya dengan senyum hangat
m, Tuan Blake. Maaf... saya masih tidak
h itu sama megahnya dengan eksterior: chandelier kristal menggantung,
Seorang pelayan membawa teh, namun E
tu, Emily. Malam saat kau berdiri melawan pria yang menghina ayahmu d
a paling memalukan dalam hidupnya ternya
diki lebih jauh tentangmu. Tentang dedikasimu,
n. Tapi saya tak paham ke
buah kotak beludru biru dari dalam jasnya. Ia m
n ber
g. "Tuan Blak
melamarmu, E
tak. Suasana menjadi sunyi, hanya d
rius?" suaranya
at se
nya sendiri. "Tapi... kenapa? Anda bahkan hampir tak pernah
yak wanita memamerkan kecantikan dan status. Tapi kau... memiliki keteguhan. Kau tak menjual
nerima ini begitu saja. Ini terlalu tiba-tiba. Saya bah
ngin kau tahu... bahwa di antara semua orang yang menilaimu dari latar belakang
mimpi dilamar oleh pria yang ia cintai. Tapi kal
. memikirkannya?
ama kau berpikir, ketahuilah satu hal-aku tid
a ditolak, tapi karena dilamar oleh pria yang tak disangka
sa tumbuh dari rasa
masih terlalu da
nya tidak akan pernah sama lagi