img Suamiku Memilih Selingkuhannya  /  Bab 1 Kirana selalu percaya pada takdir | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Suamiku Memilih Selingkuhannya

Suamiku Memilih Selingkuhannya

Penulis: Gustini
img img img

Bab 1 Kirana selalu percaya pada takdir

Jumlah Kata:2286    |    Dirilis Pada: 16/06/2025

Arya adalah salah satu kejutan itu. Dijodohkan, ya. Sebuah konsep yang terdengar kuno di era modern ini, namun itulah yang terjadi padanya. Keluarga mereka punya ikatan persahabatan yang

elah beberapa generasi, justru kemba

nggantung di udara. Ayah dan ibunya duduk berhadapan dengan orang tua Arya. Arya sendiri duduk di sofa tunggal, ekspresinya sulit dibaca. Kir

ak Danang, memecah keheningan. "Kami i

tau mungkin, tentang kerja sama yang lebih besar antara perusahaan ayah mereka. Pikiran itu ter

ut Ibu Arya, Bu Santi, nadanya lembut namun

rik Arya, mencari reaksi. Lelaki itu hanya diam, tatapan kosong menatap ke depan. Tidak

rana akhirnya memberanikan diri be

gguk. "Ya, Nak. Ini untuk kebai

api: mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya, mandiri, dan perlahan meniti karier. Menikah? Apal

Kirana lagi, kali ini

, Bu Rina, mencoba menenangkan. "Kalian sama-sama cerdas, dari keluarga yang

ar, tanpa emosi. "Jika itu memang keingi

sa-sisa harapan Kirana. Bagaimana bisa seseorang menerima keputusan sebesar ini tanpa pe

akdirnya sendiri. Di sisi lain, ada rasa ingin tahu yang samar tentang Arya. S

egah, tamu-tamu penting, senyum-senyum palsu, dan janji suci yang diucapkan di hadapan Tuhan. Kirana mengucapkannya dengan bera

ebuah rumah minimalis modern di pusat kota. Kirana berusaha keras membangun suasana. Ia memasak, membersihkan rumah, dan sesekali mencoba mengajak Arya berbicara tentang hal

ini adalah caranya mengatasi situasi. Jadi, Kirana mencoba bersabar, berharap seiring waktu, h

i kantor. Sesekali, ia akan tertawa kecil mendengar lelucon Kirana. Mereka bahkan pernah berlibur bersama, dan di sana, Kirana melihat sisi lain Arya yang

secara alami. Namun, Kirana adalah orang yang setia. Sekali ia berkomitmen, ia akan memberikannya yang terbaik. Ia p

r di telepon, ada sedikit nada khawatir. Malam i

. Kamu tidur duluan saja, ya," jaw

ku buatkan sup han

repot-repot,

Hati-hati di jalan ya,"

sedikit, Arya menunjukkan perhatian padanya, meskipun itu hanya berupa ucapan terima kasih atas sup yang ia buat, a

Arya semakin sering pulang larut, bahkan di hari-hari yang sebelumnya ia habiskan di rumah. Alasan yang diberikan semakin beragam

p ke bawah. Dan terkadang, Kirana mendengar nada notifikasi pesan masuk di tengah malam, nada yan

mandi. Kirana melihat nama penelepon: "Zia". Sebuah nama yang tidak pernah Arya sebutkan sebelumnya. Entah mengapa, tan

angkat

irana terdengar

uah suara perempuan, lembut tapi t

Arya," Kirana

suara itu lagi, kali ini lebih din

lan te

ise di muka bumi. Mengapa ada nada kaget? Mengapa ia langsung memutus telepon? Otak Kiran

inggangnya, Kirana sudah duduk di tepi ranjang, ponse

rya bertanya, meliha

a bertanya balik,

enjadi tegang. Ia menatap ponselnya, lalu

r mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Klien baru yan

kat, mencoba meraih tangan Kirana. "Bu

a menarik tangannya. "Jel

alu, ia duduk di sebelah Kirana, mengusap waja

a tertahan.

ai berbicara, suaranya pelan, nyaris berbisik

tnya luar biasa, menusuk hingga ke tulang. Ke

a kamu menikahiku, Arya? Kenapa kamu mengatakan janji su

idaknya, itulah yang Kirana lihat. "Pernikahan ini... kamu tahu kan, ini perjodo

ra Kirana meninggi, air matanya tumpah ruah. "Kamu tega

ha. Aku sungguh berusaha untuk melupakannya. Aku berusaha men

saha dengan masih berhubungan dengan dia? Berusaha dengan membohongiku s

ami hanya sesekali berkomunikasi. Tapi kemudian... dia kembali hadir d

ana bisa seseorang yang ia cintai, yang ia coba bangun kebersam

kamu bilang meeting mendadak, kamu bersamanya?"

idak selalu. Tapi

n, satu tahun perjuangan Kirana untuk membuka hatinya, satu tahun ia berusaha menc

dari ranjang, air mata terus mengalir di pipin

annya lagi, tapi Kirana mundur. "Aku tahu aku sala

a. "Pilihanmu jelas, Arya. Setia pada istrimu, atau

ya tiba-tiba berkata, suarany

pengakuan yang menghancurkan hatinya? Kata-kata itu te

rkata pelan. "Jika kamu mencintaiku,

menangis hingga kelelahan. Arya mencoba mengetuk pintu, memohon untuk

bisa lagi menanggung beban ini sendiri. Ibunya terkejut mendengar cerit

yah Kirana berkata dengan suara b

ku tidak ingin memperpanjang masalah

erpisah. Ia meminta maaf berkali-kali, mengatakan bahwa ia akan memutuskan hubungan dengan Zia. T

lam, saat Arya terus berusaha berbicara denganny

Arya menjawab. "Aku akan membuk

a seperti dua orang asing. Kirana mencoba fokus pada dirinya sendiri, pada rencana-rencana yang dulu ia

i, mudah lelah, dan nafsu makan yang berubah. Awalnya ia mengira itu hanya efek stres. Tapi

-diam. Dengan tangan gemetar, ia melakuka

baru hadir dalam rahimnya. Perasaan campur aduk menyerbu dirinya. Antara ke

ni sendirian? Apakah ia harus memberitahu Arya

ata. Ada janin di sana, buah cintanya dengan Arya, terlepas dari se

memiliki kondisi kesehatan tertentu. Kirana selalu memiliki riwayat anemia kronis dan tekanan darah rendah. Ia tahu, dengan kondisi tu

harapan untuk memiliki seseorang yang bisa ia cintai sepenuh hati tanpa syarat. Sebuah ba

ikir, untuk merencanakan langkah selanjutnya. Ia tidak ingin Arya mengetahui ini sekarang, di tengah keretak

menjalani kehamilan ini dengan aman. Ia akan mencari kekuatan dari dalam diri

a yang kini disimpan rapat-rapat oleh istrinya, rahasia yang akan mengubah segalanya. Ia masih sibuk dengan pekerjaannya, sesekali melamun tentang Zia, mencoba memutuskan apakah ia h

benar pupus, atau akan ada keajaiban yang menyatukan mereka kembali dalam sebuah ikatan yang tulus? Dan bagaimana nasi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY