atas nakas tempat tidur. Ia sedang menyisir rambutnya di depan ka
in, ponse
campur dengan urusan suaminya, tapi semakin lama bunyi dering ponsel itu semakin menggan
kor yang menelepon, pikir Shakila. Nama kontakny
l sebelum mendekatkannya ke telinga kiri. Te
ali menjawabnya? Aku kangen.
lengking seorang perempuan terdengar dari
u, otaknya gagal memproses informasi. Selama beberapa saat ia mematung seb
ak tahu bahwa Justin sudah beristri, yang gadis itu tahu
perempuan itu, tapi rasanya percuma saj
yang apa Justin pada pe
" kata Shakila akhirn
i terkejut setelah mendengar suaranya. Shakila tidak peduli kala
ri seberang sana. Sedikit gugu
a ad
ponsel yang menempel di tel
yang menutupi pinggang sampai lutut. Tetes-tetes air yang mengucur dari badannya mengindi
tadi itu bib
an hal itu pada wanita di seberang sana. Bisa
menusuk. Tatapan matanya lebih dingin dari ya
ah tadi. Oke sekarang tidurlah, kamu past
ni. Dingin pada dirinya, tapi hangat ke wanita lain, tak ingin membahas lebih lanjut. Wan
idak lama lagi mereka akan bertengkar. Shakila sudah ke
henti iku
ersuara lantang saat panggil
at nakas tempat tidur. Ekspresi pria itu sudah tak sedingin
ak ada jawaban. Cewekmu berisik banget, Mas. L
nantang, dia menarik napas panjang ketika me
ak akan ikut campur, kan? Jadi jangan
en
ustin. Sampai kapan pun, berdebat dengan pria itu tidak akan
ini, pria pengecut memang cocok den
eterlaluan? Aku udah memperingatkan kamu
tidak peduli dengan perempuan yang kau namai Honey itu
keutuhannya harus dipertahankan. Jangan membiarkan oran
mata banyak orang. Terlebih di mata keluarga besarnya, semuanya selalu m
dan harmonis, tapi kenyataannya mereka hanyalah dua o
a di tem
h Nabila langsung berubah, dia terus kepikiran sampai telepon singka
sitif, tetap saja dia takut kalau Justin menyembunyikan sesuatu di belakangnya. Tapi, selam
ipula kalaupun pria itu benar-benar punya perempuan lain di luar sana, bu
alah mutlak. Terlihat dari bagaimana Justin memperlakukannya, dia memperlakukan Nabila se
encint
etahun yang lalu saat mereka bertemu di sa
suatu insiden. Justin tersesat dan justru Nabila yang menjadi penolongnya. Dia
a ketulusan Justin. Awalnya dia tidak tahu bahwa pria yang menembak
g, itu juga masih kembalian kayaknya. Nabila masih tidak menyangka. Bahkan untu
keluarga. Siapa sangka Justin justru membantunya. Sempat pria itu menawari Nabila untuk bekerja di
kai semua fasilitas yang diberi Justin. Dia lebih sering naik taksi online atau bus. Setiap hendak berangkat ke
nita lain di rumah kekasihnya, meski Justin berdalih bahwa i
*