img  /  Bab 2 Tarian Kecurigaan | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tarian Kecurigaan

Jumlah Kata:933    |    Dirilis Pada: 03/07/2025

ng berkilauan itu. Gaun itu seindah perangkap: setiap lapisan renda, setiap mutiara yang dijahit dengan tan

. Tidak seorang pun melihat sedikit getaran di jari-jari Mia, atau tetesan keringat yang mengancam akan melonggarkan prostesis silikon kecil yang direkatkan di rahangnya. Bagian yang sangat kecil, hampir seperti cetakan yang menyempurnakan kontur dagunya, me

lai memainkan waltz yang khidmat. Akordnya naik ke langit-langit yang melengkung, memantul dari dinding marmer, dan kembali dengan penuh harap. Itulah momen yang ditunggu-tunggu semua orang: pengantin wanita yang berseri-seri, suami yang sempurna, tarian pertama yang menyegel ikatan yang diberkati oleh uang dan penampilan. "Jangan gemetar," gumam Hector sambil meletakkan tangannya yang kokoh lainnya di lekuk pinggang Mia. Kehangatan telapak tangannya menembus lapisan sat

tiba-tiba, begitu pelan hingga

njalar di tula

k menahan senyumnya. Pernis pada topeng it

membalikkan tubuhnya, menariknya kembali ke dadanya. Parfumnya-cam

ngusap bibirnya ke telinga Mía. "La

menggigit, jangan menjawab, jan

erudung bergeser, jika seseorang menyentuhnya terlalu dekat... selamat tinggal pada segalanya. Dia memikirkan saudara perempuannya yang menunggunya di tempat yang jauh, tentang uang yang dijanjikan, tentang janji untuk tidak menjadi siapa-siapa lagi. Hanya dua hari. Dua hari lagi. Ketika musik berhenti, tepuk tangan mengguncangnya seperti ombak. Héctor perlahan melepaskannya, masih menatapnya. Dia berusaha untuk tidak berkedip terlalu cepat, tidak menundukk

i matanya menemukannya dari jauh. Dia memperhatikannya. Dia tidak pernah berhenti m

layan itu mencondongkan tubuhnya, mendoakan kebahagiaannya. Mía memegangnya

gangkat gelasnya sendiri dan mengetukkanny

ak malam ini," katanya, ta

Bibir gelas menyentuh bibir

" jawabnya otomat

is hingga hampir menyakitkan,

. Matanya, gelap seperti lub

gnya, seolah membenarka

knya: Lara bersulang di pesta, memegang gelas anggur merah, tertawa dengan gelas yang seten

bil menelan ludah. ​​"Hari ini ak

gan ujung jarinya, seolah-olah sedang bermain-main dengan g

langkah pergi untuk menyambut sekelompok investor, Mia merasakan ge

itnya terbakar di bawah prostesisnya, akar wignya menusuk di belakang telingan

m bayangan, mengawasinya seperti elang yang sabar. Gelas masih di tangannya, bibirnya menegang dalam senyum

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY